Trump Bikin Geger, Komporin Israel Bombardir Fasilitas Nuklir Iran

JurnalPatroliNews – AS – Calon Presiden AS, Donald Trump, kembali mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan mendesak Israel agar segera melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Pernyataan ini disampaikan setelah Teheran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang diketahui memiliki hubungan erat dengan Iran.

Serangan rudal Iran tersebut menyebabkan kematian seorang warga Palestina di Tepi Barat, dan beberapa proyektil menghantam pangkalan udara Israel. Israel menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan pembalasan terhadap “operasi darat terbatas” yang mereka lakukan di Lebanon Selatan, yang menargetkan Hizbullah.

Dalam sebuah acara kampanye di North Carolina pada hari Jumat, Trump menegaskan bahwa kebijakan AS di bawah pemerintahan Joe Biden salah.

Trump mengatakan bahwa Biden keliru dengan menolak untuk mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, menyatakan bahwa tindakan pertama yang seharusnya diambil adalah menghantam fasilitas nuklir Iran.

“Mereka bertanya kepadanya, bagaimana pendapat Anda tentang Iran, apakah Anda akan menyerang Iran? Dan dia menjawab, ‘Selama mereka tidak menyerang nuklir. Itu adalah hal yang ingin Anda serang, bukan? Maksud saya, itu adalah risiko terbesar yang kita miliki, senjata nuklir,” kata Trump mengutip RT, Minggu (6/10/2024).

“Ketika mereka menanyakan pertanyaan itu kepadanya, jawabannya seharusnya adalah, hantam nuklirnya terlebih dahulu, dan pikirkan sisanya nanti,” tambah Trump.

Trump mengingatkan bahwa saat ia masih menjabat sebagai presiden, ia menarik AS dari perjanjian nuklir Iran pada 2018 karena kesepakatan itu dinilai gagal mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir secara permanen.

Kini, serangan Iran ke Israel memicu laporan bahwa Yerusalem Barat sedang mempertimbangkan serangan balasan yang signifikan, termasuk kemungkinan menyerang fasilitas nuklir Teheran.

Sementara itu, Iran memperingatkan AS bahwa jika Israel melancarkan serangan, respons yang diberikan akan bersifat “tidak konvensional.”

Dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, Gedung Putih dilaporkan semakin frustrasi dengan tindakan Israel, termasuk serangan-serangan baru mereka terhadap Hizbullah dan konflik di Gaza, yang menyulitkan AS untuk menjaga situasi tetap terkendali.

Komentar