Tulis Surat, Hamas Minta Presiden Jokowi Tekan Israel

 JurnalPatroliNews Jakarta,– Pemimpin Organisasi Hamas Ismail Haniyeh menyurati Presiden Joko Widodo untuk mengerahkan dukungan terhadap Palestina.

Surat tersebut menggambarkan kepada dunia bahwa kejahatan dan pembantaian yang dilakukan mesin perang Israel di Jalur Gaza kian meningkat. Terlebih warga Palestina yang menempati kawasan Sheikh Jarrah harus terusir secara paksa. Kepemilikan rumah yang dihuni keluarga Palestina sejak 1948 itu diklaim oleh organisasi Yahudi dan dibenarkan pengadilan.

“Sebagai umat kita menunjukkan keteguhan dalam menghadapi agresi (Israel) dan memberi dukungan untuk perlawanan dalam menanggapi agresi ini,” bunyi surat yang ditulis Haniyeh, Kamis (20/5).

Maka itu, Haniyeh meminta Presiden Jokowi memobilisasi dukungan negara Islam dan internasional guna menekan Israel untuk menghentikan agresi dan terornya di Jalur Gaza.

“Kami menyerukan kepada anda untuk bertindak mendesak untuk menggerakkan Arab, Islam dan internasional untuk mengambil posisi yang jelas dan tegas,” jelasnya.

Haniyeh juga mendorong Presiden Jokowi untuk menekan Israel supaya berhenti melakukan pelanggaran di Kota Yerusalem yang dihuni warga Palestina. Pelanggaran tersebut seperti mendirikan permukiman ilegal, penggusuran paksa dan diskriminasi rasial.

“Akhiri semua pelanggaran di Yerusalem termasuk memaksa pengusiran yang mengincar lingkungannya. Terutama di Sheikh Jarrah,” imbuhnya.

Sebagai penutup suratnya, Haniyeh mendoakan Presiden Jokowi serta mengharapkan perkembangan lebih lanjut dari Indonesia.
“Semoga Allah melindungi dan memberi anda keberhasilan untuk kemajuan dan kemakmuran,” tandasnya.

Israel masih terus melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza sejak kekerasan terbaru meletup beberapa waktu lalu. Setidaknya 227 warga Palestina tewas termasuk 64 anak-anak dan 38 wanita akibat serangan itu.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sebanyak 1620 orang mengalami luka-luka karena serangan Israel. Sementara itu, 28 warga Palestina termasuk empat anak-anak tewas di Tepi Barat.

(askara)

Komentar