Usai Tembak Jatuh Drone AS Diaut Hitam, 2 Pilot Tempur Rusia Dianugerahi Penghargaan

JurnalPatroliNews – Moskow, – Usai tabrak Drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat (AS) di Laut Hitam, pada Selasa (14/3/23) kemarin, dua pilot jet tempur SU-27 Rusia, dianugerahi penghargaan.

Sergei Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia, mengatakan, penyematan penghargaan pada kedua pilot itu, dilakukan pada Jumat (17/3/2023).

Sergei membeberkan, kronologi tabrakan jet tempur Rusia, dengan drone milik AS di Laut Hitam.

“Akibat manuver yang tajam, drone MQ-9 terbang tak terkendali dengan kehilangan ketinggian dan bertabrakan dengan permukaan air,” jelasnya, dalam siaran pers yang dibagikan di saluran Telegram Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip The New York Post.

“Para pejuang Rusia tidak menggunakan senjata lintas udara, tidak melakukan kontak dengan kendaraan udara tak berawak, dan kembali dengan selamat ke pangkalan udara mereka,” tambah pernyataan itu.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Drone AS dianggap melanggar batasan wilayah udara, yang diumumkan Rusia sehubungan dengan invasi di Ukraina.

Sementara itu, AS merilis video, yang diklaim sebagai rekaman kejadian, sebelum jet tempur Rusia menabrak drone AS, pada Kamis (16/3/23),

Video itu telah diedit durasinya menjadi 42 detik, namun terlihat, jet tempur Rusia berada di dekat Drone AS.

Dalam Video itu, tidak menunjukkan jet Rusia menabrak drone, namun berhasil memotong baling-baling Drone. Sehingga, Drone jatuh ke Laut Hitam.

“Sangat jelas ketika Anda melihat video, bahwa jet tempur menabrak drone kami,” ujar John Kirby, juru bicara Gedung Putih, kepada wartawan, Kamis (16/3/23).

Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, meminta, AS berhenti melakukan penerbangan di sekitar perbatasan Rusia dan Ukraina.

Anatoly Antonov heran, mengapa Drone AS harus melakukan aktivitas itu setiap hari di wilayah Laut Hitam, dekat perbatasan Rusia, padahal kegiatan itu jauh dari negaranya sendiri, Amerika Serikat.

“Kami sangat menyadari misi yang digunakan untuk pengintaian dan serangan drone,” ujarnya, kepada wartawan, Rabu (15/3/23), dikutip dari Sputnik.

“Menurut Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis, John Kirby, UAV AS melakukan penerbangan lintas semacam ini setiap hari,” lanjutnya.

“Apa yang mereka lakukan ribuan mil jauhnya dari Amerika Serikat? Jawabannya sudah jelas,” tandasnya.

Komentar