JurnalPatroliNews – Inggris – Perekonomian Inggris mengalami stagnasi pada April 2024 dengan pertumbuhan 0%. Hal ini menghentikan tren positif yang telah berlangsung sejak awal tahun.
Menurut laporan Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris yang dikutip oleh Reuters pada Selasa (11/6/2024), “Produk domestik bruto (PDB) datar di bulan April setelah kenaikan bulanan sebesar 0,4% di bulan Maret.”
Stagnasi pada bulan April ini dipengaruhi oleh pertumbuhan di sektor jasa, informasi dan teknologi, serta sektor profesional dan ilmiah yang cukup signifikan. Namun, peningkatan ini diimbangi oleh penurunan di sektor ritel, manufaktur, dan konstruksi.
ONS menjelaskan kepada BBC News, “Beberapa bisnis ritel melaporkan bahwa produksi mereka menurun karena cuaca yang lebih basah, dengan curah hujan pada bulan tersebut jauh di atas rata-rata jangka panjang.”
Dari sisi ketenagakerjaan, data ONS menunjukkan adanya penurunan lapangan kerja dan peningkatan angka pengangguran, meskipun pertumbuhan upah tetap kuat.
Data ini muncul setelah laporan ONS akhir Mei yang menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) pada April naik 2,3% secara tahunan. Penurunan harga gas dan listrik memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan CPI.
Bank of England diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga yang saat ini berada di level tertinggi dalam 16 tahun sebesar 5,25%.
Paul Dales, kepala ekonom di Capital Economics, berpendapat bahwa stagnasi pada bulan April tidak meningkatkan risiko resesi dan kemungkinan besar disebabkan oleh cuaca basah yang mempengaruhi sektor konstruksi dan ritel.
“Secara keseluruhan, meskipun pemulihan terhenti pada bulan April, hambatan ganda pada pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi akan terus memudar sepanjang tahun,” ujar Dales. “Ini akan memberikan sedikit dorongan ekonomi bagi pemerintahan berikutnya,” tambahnya.
Komentar