Meskipun Korea Selatan dikenal dengan perekonomian maju, peran perempuan di posisi senior atau manajerial masih terbatas. Data OECD menunjukkan bahwa pria Korea rata-rata mendapatkan pendapatan 31,2% lebih tinggi dibandingkan wanita.
“Kami sudah berusaha keras untuk menyesuaikan diri dan melakukan hal-hal yang diinginkan pria, tetapi mereka tetap saja tidak menghargai kami. Jika begitu, kami akan menjalani hidup kami sendiri,” kata Ashli Pollard, seorang wanita dari St. Louis.
Di Korea Selatan dan AS, feminisme dan kesenjangan gender masih menjadi isu yang hangat. Ju Hui Judy Han, profesor studi gender di University of California, Los Angeles (UCLA), menyatakan bahwa meski gerakan 4B di Korea telah menyusut, masih ada banyak wanita yang merasakan sentimen serupa.
“Dengan kekerasan dan ketidaksetaraan yang begitu besar, serta sulitnya menikah dan membesarkan anak, bagaimana orang bisa membayangkan kehidupan berkeluarga?” ujarnya.
Han memperkirakan gerakan 4B mungkin tidak akan bertahan lama di AS, tetapi ia berharap gerakan ini dapat menjadi inspirasi bagi perempuan Amerika untuk membangun solidaritas lintas batas negara dalam memperjuangkan keadilan reproduksi dan kesetaraan gender.
Komentar