Xi Jinping Sindir Tarif Trump: ‘Air Kolam Bisa Beriak, Tapi Laut Tetap Tenang’

JurnalPatroliNews – Jakarta –  Ketegangan ekonomi antara dua raksasa dunia, Amerika Serikat dan China, kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump memicu gelombang baru perang dagang. Kebijakan tarif impor tinggi hingga 145 persen terhadap produk asal Tiongkok sontak dibalas Beijing dengan langkah serupa: tarif 125 persen terhadap barang-barang dari Negeri Paman Sam.

Namun, yang mencuri perhatian dunia bukan hanya aksi saling balas tarif, melainkan juga gaya retoris Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam menyikapi provokasi ekonomi tersebut.

“Ekonomi China itu luas seperti lautan, bukan kubangan kecil. Kebijakan Trump bisa membuat permukaan kolam beriak, tapi tak cukup kuat mengguncang ketenangan laut,” ucap Xi dalam sebuah pidato yang langsung menyedot sorotan global.

Pernyataan bernuansa filosofis itu dinilai tidak hanya menyuarakan keyakinan rakyat Tiongkok, tapi juga mengandung simbol keberanian dalam menghadapi tekanan internasional.

Salah satu tokoh Indonesia, Mahfud MD, ikut mengomentari. Lewat akun X (Twitter)-nya, ia menyebut bahwa Xi Jinping menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri luar biasa. “Pernyataan Presiden Xi bukan hanya menyemangati warga Tiongkok, tapi juga menyuarakan keresahan banyak negara atas sikap unilateral Trump,” ujarnya, Minggu, 13 April 2025.

Aksi saling pasang tarif ini memunculkan kekhawatiran baru di level global. Para pengamat memperingatkan bahwa eskalasi seperti ini bisa memperkeruh stabilitas ekonomi dunia dan mengganggu rantai pasokan internasional yang sudah rapuh.

Meski keras dalam sikap, Trump menyampaikan bahwa ruang dialog tetap terbuka, dengan harapan tercapai kesepakatan dagang yang bisa menurunkan suhu panas antara kedua negara.

Sementara itu, Xi Jinping menegaskan bahwa konflik dagang tidak akan menghasilkan pemenang sejati. Ia menekankan pentingnya kerja sama berbasis keuntungan bersama, bukan kompetisi saling menjatuhkan.

Situasi ini menjadi pengingat bahwa dunia ekonomi global berada di bawah bayang-bayang pertarungan dua kekuatan besar. Namun pernyataan Xi menjadi penyeimbang, bahwa dalam setiap konflik masih ada ruang untuk solusi damai dan kolaboratif.

Komentar