Yahya Sinwar Tegaskan Perang Sebagai Satu-satunya Jalan untuk Negara Palestina

Sinwar, yang beroperasi dari bawah tanah melalui jaringan terowongan di Gaza, dilaporkan selamat dari serangan udara Israel, yang telah menewaskan wakilnya, Mohammed Deif, serta beberapa pemimpin senior Hamas lainnya.

Dianggap sebagai “Wajah Kejahatan” oleh Israel, Sinwar bergerak secara rahasia dan menggunakan utusan yang dapat dipercaya untuk berkomunikasi tanpa menggunakan media digital, sesuai dengan keterangan dari pejabat Hamas dan pejabat regional.

Selama berbulan-bulan, upaya negosiasi gencatan senjata yang dipimpin oleh Qatar dan Mesir terhambat, dengan Sinwar sebagai satu-satunya pengambil keputusan. Para negosiator bahkan harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan tanggapan yang disampaikan melalui sejumlah utusan rahasia.

Sejak bergabung dengan Hamas di tahun 1980-an, Sinwar mengadopsi ideologi Islam radikal yang berusaha mendirikan negara Islam di Palestina bersejarah dan menolak keberadaan Israel. Ideologi ini menganggap Israel tidak hanya sebagai lawan politik, tetapi juga sebagai kekuatan pendudukan di tanah Muslim, dengan penderitaan yang dialami dilihat sebagai bagian dari pengorbanan dalam keyakinan Islam yang lebih luas.

“Keteguhan ideologis dan tujuan yang jelas merupakan latar belakang dari determinasi Sinwar,” ungkap seorang pejabat senior Hamas yang meminta namanya dirahasiakan.

Komentar