Yordania Mengungkapkan Perjanjian Pertahanan Baru Yang Memungkinkan Pasukan Amerika Masuk Gratis ke Kerajaan

Jurnalpatrolinews – Amman : Kesepakatan itu ditandatangani pada Januari dan disetujui oleh pemerintah Yordania bulan lalu, sambil melewati parlemen kerajaan dalam langkah yang luar biasa. Menurut menteri luar negeri kerajaan, perjanjian itu adalah “buah dari negosiasi yang panjang.” 

Yordania telah menerbitkan perjanjian baru dengan Amerika Serikat yang memungkinkan masuknya pasukan, pesawat, dan kendaraan Amerika secara gratis ke kerajaan, Al-Arabiya melaporkan hari Minggu.

Menurut laporan tersebut, perjanjian yang baru diterbitkan menyatakan bahwa pasukan AS, pesawat, dan kapal mereka diberi wewenang untuk “dengan bebas masuk dan keluar wilayah Yordania.”

Secara khusus, ketentuan perjanjian tersebut dilaporkan menetapkan bahwa “pasukan AS dapat memiliki senjata dan bersirkulasi dengan mereka di wilayah Yordania saat menjalankan tugas mereka.” Ini juga memungkinkan personel militer Amerika untuk mengangkut dan menyimpan peralatan di wilayah kerajaan.

Menteri Luar Negeri Ayman Safadi yang dikutip oleh The Jordan Times mengatakan bahwa kesepakatan terbaru dengan Washington tidak membahayakan kedaulatan Yordania, tetapi datang sebagai bagian dari kerja sama militer dan keamanan selama puluhan tahun dengan AS. Dia menambahkan bahwa perjanjian tersebut tidak mengizinkan pasukan asing untuk melakukan misi tempur di wilayah kerajaan, tetapi hanya berfokus pada pelatihan dan kerja sama dalam memerangi terorisme di wilayah tersebut.

Safadi juga mengatakan kerajaan Hashemite menerima $ 425 juta bantuan militer dari Amerika Serikat setiap tahun.

Menurut informasi yang diterbitkan oleh Layanan Riset Kongres, ada sekitar 3.145 personel militer AS yang dikerahkan ke Yordania atas permintaan kerajaan pada Juni 2020, dengan tujuan memerangi ISIS dan mempromosikan stabilitas di wilayah tersebut. Kehadiran militer Amerika meluas di kerajaan sebagai bagian dari Operation Inherent Resolve melawan teroris, dengan pasukan ditempatkan di Pangkalan Udara Muwaffaq Salti.

Sebuah laporan oleh Proyek Keamanan Amerika mengutip gambar satelit yang dilaporkan menunjukkan keberadaan drone penuai AS di pangkalan lain di Yordania, tetapi hal ini belum dikonfirmasi oleh pejabat AS.  (***/. dd – sptnk)

Komentar