JurnalPatroliNews – Jakarta – Upaya damai yang digagas saat perayaan Paskah tampaknya gagal membungkam dentuman senjata di medan perang Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa meski Moskow menyatakan siap menahan diri, kenyataan di lapangan berkata lain.
Gencatan senjata yang diumumkan Presiden Vladimir Putin dan berakhir pada tengah malam, Minggu 20 April 2025 waktu setempat, nyatanya tak menghentikan serangan Rusia di sejumlah titik. Lewat unggahan di media sosial X, Zelensky menyatakan bahwa pasukan Rusia masih aktif menggempur posisi Ukraina dengan artileri.
“Tidak ada yang berubah. Mereka tetap menyerang. Jadi kami tak bisa mempercayai janji Moskow begitu saja,” ujar Zelensky tegas, dikutip dari Reuters.
Gencatan senjata ini sebenarnya adalah yang pertama kali diresmikan sejak invasi Rusia dimulai tiga tahun silam. Dorongan utama datang dari Amerika Serikat yang mengusulkan penghentian serangan terhadap fasilitas sipil selama sebulan penuh. Sayangnya, usulan itu tidak mendapat respons resmi dari Kremlin.
Zelensky menilai Rusia hanya menggunakan janji damai sebagai alat propaganda. “Jika memang mereka benar-benar ingin diam, kami juga akan diam. Tapi kalau ada peluru datang, kami tak akan tinggal diam,” kata Zelensky, menegaskan sikap Ukraina yang hanya akan menahan diri bila lawan melakukan hal serupa.
Ia menyebut bahwa konflik terus berlangsung di wilayah sensitif seperti Kursk dan Belgorod. Suara tembakan dan pergerakan drone masih terpantau di beberapa sektor perbatasan, meskipun ada sedikit penurunan intensitas di sejumlah titik.
Zelensky memastikan bahwa Ukraina tidak akan memulai serangan, tetapi juga tak akan membiarkan setiap pelanggaran dibiarkan tanpa respons.
“Pasukan kami tahu apa yang harus dilakukan. Serangan dibalas dengan pertahanan. Setiap provokasi akan mendapat balasan yang sepadan,” ujarnya menutup pernyataan.
Kegagalan inisiatif damai ini sekali lagi menyoroti dalamnya jurang ketidakpercayaan antara Kyiv dan Moskow, serta betapa rapuhnya harapan diplomasi di tengah konflik yang masih membara.
Komentar