Zelensky Tuduh Wakil Presiden AS Dukung Narasi Rusia dalam Perang Ukraina

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan tuduhan bahwa Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, telah membenarkan tindakan agresif Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Tuduhan ini disampaikan Zelensky dalam wawancara eksklusif dengan program 60 Minutes di stasiun televisi CBS, yang ditayangkan pada Minggu, 13 April 2025.

Dalam wawancara tersebut, Zelensky menyatakan keprihatinannya terkait semakin menguatnya narasi yang menguntungkan Rusia di kalangan elit politik Amerika. Ia juga menyoroti pendekatan Vance selama pertemuan kontroversial mereka di Gedung Putih bersama mantan Presiden Donald Trump.

“Bagi saya, wakil presiden seolah-olah membenarkan tindakan Putin. Saya mencoba menjelaskan, ‘Tidak ada jalan tengah. Ada agresor dan ada korban. Rusia adalah agresor, dan kami adalah korban,’” ujar Zelensky, sebagaimana diterjemahkan oleh CBS.

Zelensky juga mengungkapkan bahwa ia telah mengundang Vance untuk mengunjungi Ukraina agar dapat menyaksikan langsung dampak dari invasi Rusia. Namun, tawaran tersebut ditanggapi dengan sinis oleh Vance.

Selain itu, Zelensky juga menyerukan agar Donald Trump mengunjungi Ukraina sebelum membuat keputusan apapun terkait penyelesaian konflik.

“Sebelum Anda mengambil keputusan atau memulai negosiasi, datanglah ke sini, lihat sendiri kondisi rakyat, prajurit, rumah sakit, gereja, dan anak-anak yang menderita atau tewas,” seru Zelensky kepada Scott Pelley dari CBS. “Datang, lihatlah, dan mari kita susun rencana untuk mengakhiri perang,” tambahnya.

Zelensky menilai bahwa pengaruh informasi Rusia sudah sangat mendalam dalam politik Amerika. “Kritikan terhadap saya dari pemerintahan Trump mencerminkan betapa besarnya pengaruh kebijakan informasi Rusia di Amerika, pada politik AS, dan terhadap para politisi AS,” katanya. Ia juga menegaskan bahwa pemilu di Ukraina saat ini ditangguhkan akibat perang yang tengah berlangsung.

Di akhir wawancaranya, Zelensky memberikan peringatan tajam terkait ambisi geopolitik Putin dan ancaman terhadap NATO.

“Tujuan utama Putin adalah menghidupkan kembali Kekaisaran Rusia dan merebut kembali wilayah yang kini berada di bawah perlindungan NATO. Amerika Serikat sebagai bagian dari NATO pasti akan terlibat dalam setiap potensi konflik. Dengan segala pertimbangan ini, saya yakin situasi ini bisa berujung pada perang dunia,” ungkapnya.

Sementara itu, utusan Trump, Steve Witkoff, dilaporkan bertemu langsung dengan Presiden Putin di Rusia pada hari Jumat lalu. Pertemuan tersebut berlangsung lebih dari empat jam, menurut informasi dari Kremlin. Di platform Truth Social, Trump kembali mengkritik CBS dan menyatakan bahwa perang Ukraina tidak akan terjadi jika dirinya masih menjabat.

“Terlalu banyak orang yang mati. Ribuan setiap minggu, dalam perang yang mengerikan dan tak masuk akal,” tulis Trump. Ia juga menyebut CBS sebagai operator politik yang tidak jujur dan meminta agar jaringan tersebut dicabut lisensinya.

Komentar