Flu Singapura di RI Meroket, Kemenkes Catat 5.000 Lebih Kasus, Kenali Ciri-cirinya!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Data terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menunjukkan bahwa angka kasus Flu Singapura di Indonesia telah melonjak menjadi lebih dari 5.000 kasus pada pekan ke-11 tahun 2024. Provinsi Banten menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi.

Berdasarkan informasi dari Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kemenkes RI, sebanyak 5.461 orang telah terinfeksi Flu Singapura di Indonesia hingga pekan ke-11 tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 738 kasus dilaporkan terjadi di provinsi Banten.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Depok mencatat adanya 45 kasus suspek Flu Singapura di kota tersebut sepanjang Januari hingga Maret 2024. Dari jumlah tersebut, 10 pasien dirawat di salah satu rumah sakit.

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, Ketua Satgas Covid-19 dan Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), menjelaskan bahwa Flu Singapura, atau dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), disebabkan oleh Coxsackievirus A16 dan dapat menyerang baik anak-anak maupun orang dewasa.

“Meskipun bisa menyerang semua usia, Flu Singapura cenderung lebih sering menyerang anak-anak, terutama yang berusia sekitar 10 tahun,” kata Prof. Erlina dalam konferensi pers daring.

Dia menambahkan bahwa gejala umum Flu Singapura meliputi demam, sakit tenggorokan, dan batuk. Namun, ada gejala khas yang membedakan HFMD dari flu biasa, yaitu adanya lenting pada tangan dan kaki yang jika pecah akan membentuk luka dan menjadi koreng.

Prof. Erlina juga menjelaskan bahwa Flu Singapura dapat ditularkan melalui feses anak yang terinfeksi, terutama jika cuci tangan tidak bersih setelah kontak dengan kotoran. Virus juga bisa menyebar melalui permukaan, limbah, makanan, dan kontak langsung dengan penderita.

Gejala lengkap Flu Singapura yang perlu diwaspadai meliputi demam, ruam, lenting, lesi, hilangnya nafsu makan, sakit tenggorokan, dan batuk. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan guna mencegah penularan penyakit ini.

Komentar