Luhut Binsar Pandjaitan: Emang Kita Bego Apa?

JurnalPatroliNews Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku geregetan lantaran Indonesia tak punya industri obat paracetamol di tengah badai Covid-19 saat ini.

Hal itu diungkapkan Luhut yang juga Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali dalam tayangan di podcast Dedi Corbuzier, dikutip Rabu (7/7).

“Waktu India lockdown tahun lalu kita gregetan dan gelagapan, kenapa karena Indonesia yang kaya raya ini ternyata tidak ada Paracetamol industri,” kata Luhut.

“Sekarang kita baru punya gara-gara itu, kita harus impor 95 persen bahan baku kita impor dari China dan beberapa negara dari luar dan terus kita kembangkan,” ungkapnya.

Luhut mengatakan, pandemi justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum mafia yang mencari keuntungan.

“Bukan lagi ada, sangat banyak. Maka dari pada itu pandemi ini harus dijadikan momen untuk melakukan reformasi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Luhut meminta maaf kepada mereka yang telah gugur ataupun meninggal akibat terpapar virus Covid-19.

“Reformasi ini harus dilakukan seperti pengadaan obat dari berbagai negara, saya pergi ke China dan sekarang lagi proses dan harus give and take,” terangnya.

Luhut mengaku, kagum dengan China karena dua pertiga produksi obat di produksi di Tiongkok dan Indonesia harus belajar dari negara tersebut.

“China banyak produksi, tidak semena-mena. Kita langsung dikasih ada effort dan give and take-nya, ada proses pokoknya mereka untung kita juga sama-sama untung bukan memberikan kesempatan ke China. Emang kita bego apa?” tandasnya.

Komentar