Menkes: Kenaikan Kasus Covid-19 Tidak Disebabkan Varian Ganas

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang belakangan terdeteksi di Indonesia bukan dipicu oleh varian virus yang berbahaya atau mematikan.

Penegasan tersebut ia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025.

“Memang ada peningkatan kasus, tapi virus yang menyebar saat ini merupakan varian yang tidak bersifat fatal,” ujar Budi kepada para jurnalis.

Ia pun mengimbau publik untuk tidak panik menghadapi situasi ini, sebab menurutnya, lonjakan tersebut masih berada dalam level yang wajar dan tidak menimbulkan gejala berat secara luas.

“Masyarakat tidak perlu cemas berlebihan. Penting untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh kabar yang membuat takut,” tambahnya.

Sebelumnya, Budi juga menyampaikan bahwa beberapa negara tetangga di kawasan Asia seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura memang mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kasus. Namun, kondisi di Indonesia masih terkendali dan jauh dari tingkat kritis.

“Kita pantau terus, dan sejauh ini jumlah kasus yang tercatat di Indonesia masih sangat rendah, bahkan hanya puluhan per hari. Kenaikan di luar negeri itu juga karena subvarian Omicron seperti JN.1 yang karakternya mirip dengan yang pernah beredar di sini, jadi tidak perlu terlalu khawatir,” jelas Menkes.

Sebagai langkah antisipatif, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Surat Edaran pada 28 Mei 2025, yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan provinsi dan pimpinan rumah sakit di Indonesia. Surat itu berisi instruksi untuk meningkatkan kesiagaan terhadap potensi merebaknya kembali penyakit menular, termasuk Covid-19 dan potensi wabah lainnya.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menegaskan bahwa hingga minggu ke-19 tahun ini, tren penyebaran Covid-19 di dalam negeri masih dalam batas aman dan terkendali.

Komentar