Gunakan APBN 2021, Saluran Mampat, Ruang Wakil Ketua MA Direnovasi Rp1,65 M

JurnalPatroliNews -Jakarta – Mahkamah Agung (MA) menganggarkan Rp1,65 miliar untuk melakukan pekerjaan rekonstruksi renovasi ruang kerja Wakil Ketua MA Bidang Yudisial.
Dikutip dari laman lpse.mahkamahagung.go.id yang diakses pada Sabtu (28/8), renovasi yang ditandai dengan kode tender 6819555 itu disebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Tender yang dibuat pada 9 Februari 2021 itu diikuti oleh 89 peserta. Proses saat ini dinyatakan telah selesai dengan pemenang CV Rania Mandiri Utama dengan harga penawaran Rp1,56 miliar.

Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Andi Samsan Nganro mengatakan renovasi ruangan itu memang direncanakan oleh Biro Umum pada 2020.

Ia menyebut renovasi dilakukan dengan pertimbangan antara lain ruangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas, backdrop untuk menyimpan berkas sudah dimakan oleh rayap.

“Selain itu renovasi dilakukan karena sarana pendukung, saluran pembuangan sudah terlalu sering mampet,” kata Andi, dalam keteranganya, Sabtu (28/8).

“Perlu diketahui bahwa ruangan Wakil Ketua MA Bidang Yudisial memang lama kosong setelah ditinggal oleh Wakil Ketua MA Bidang Yudisial yang lama,” lanjutnya.

Menurutnya, Kepala Biro Umum MA telah menjelaskan bahwa pelaksanaan pekerjaan renovasi dilaksanakan sesuai dengan Perpres Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Begitu pula barang-barang yang ada, disebut sesuai dengan spesifikasi teknis.

Meski demikian, ia mengaku tak ikut campur dalam renovasi ruangan tersebut yang merupakan urusan sepenuhnya dari Biro Umum.

“Saya hanya tinggal menempati setelah menunggu kurang lebih 5 bulan. Sebab setelah dilantik sebagai Wakil Ketua MA Yudisial, saya diberitahu oleh pak Wakil Ketua MA Non Yudisial dan Sekretaris MA untuk saya bersabar tetap di rungan lama sementara, karena ruangan Wakil Ketua MA Yudisial direnovasi,” katanya.

Setelah selesai direnovasi, pada 19 Juli lalu, ia mengaku baru pindah ke ruangan Wakil Ketua MA Yudisial. “Kalau kami lihat hasil renovasi dan kondisi sebelumnya wajar saja dengan anggaran sejumlah itu,” klaimnya.

Sebelum isu renovasi ruang, MA juga disorot terkait pengadaan IT dengan nilai ratusan miliaran rupiah.

(*/lk)

Komentar