Rupiah Menguat Usai Tiga Hari Melemah, Didukung Kebijakan BI dan The Fed

JurnalPatroliNews – Jakarta – Rupiah akhirnya menunjukkan tanda pemulihan setelah mengalami tekanan selama tiga hari berturut-turut. Pada akhir perdagangan Kamis (20/3/2025), nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), didorong oleh kebijakan moneter yang stabil dari Bank Indonesia (BI) dan Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,30% ke level Rp16.470 per dolar AS. Sebelumnya, pada Rabu (19/3/2025), rupiah sempat melemah 0,61% hingga menyentuh Rp16.520 per dolar AS.

Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) mengalami pelemahan tipis sebesar 0,18%, turun ke level 103,63 pada pukul 14:45 WIB. Posisi ini lebih rendah dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya di angka 103,68.

Dari sektor kebijakan moneter, Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%. Keputusan ini bertujuan menjaga stabilitas inflasi yang ditargetkan berada dalam kisaran 2,5% ±1% serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan mencapai 4,7%–5,5% pada 2025.

The Fed juga mengambil langkah serupa dengan kembali menahan suku bunga di kisaran 4,25%–4,50%. Bank sentral AS itu mengingatkan potensi resesi yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi global.

Keputusan dari kedua bank sentral ini memberikan dorongan positif bagi pasar keuangan, membantu rupiah keluar dari tekanan yang dialaminya dalam beberapa hari terakhir.

Komentar