Surat Utang RI Laris Manis, Sri Mulyani Kantongi Rp105 T

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Kinerja pasar keuangan domestik tetap positif di tengah berlanjutnya sentimen kebijakan moneter global, terutama dari Amerika Serikat (AS).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan tren arus modal asing yang masuk ke dalam negeri hingga minggu ketiga bulan Juli masih positif. Kondisi ini pun diikuti oleh penurunan yield atau imbal hasil surat berharga negara (SBN) domestik.

“Arus modal asing masuk ke Indonesia mencapai Rp 105,41 triliun (ytd). Yang biru di tengah itu, didominasi oleh pembelian SBN sebesar Rp 86,18 triliun sampai 17 Juli (year to date/ytd),” papar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita Edisi Juli 2023, Senin (24/7/2023).

Adapun, pada sepanjang Juni, inflow di SBN mencapai Rp 17,53 triliun dan Rp 1,48 triliun hingga pertengahan Juli 2023.

Sementara itu, inflow ke pasar saham Indonesia secara tahun kalender mencapai Rp 19,22 triliun (ytd), dimana Juni mengalami outflow Rp 4,38 triliun dan kembali inflow Rp 3,02 triliun hingga pertengahan Juli.

Hal ini, kata Sri Mulyani, menunjukkan bahwa Indonesia stabil dan memiliki atraksi di mata investor asing dari sisi surat berharga.

Sejalan dengan inflow, dia menuturkan yield atau imbal hasil SBN domestik terus menurun. Hal ini membuat cost of fund atau biaya penerbitan utang menjadi lebih rendah, di tengah kenaikan suku bunga The Fed.

“Pada bulan ini, yang harus kita perhatikan kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang akan merespons penurunan inflasi headline yang telah menurun 3% di AS,” papar Sri Mulyani.

Namun patut diingat, inflasi inti di AS masih di area yang cukup tinggi, yakni 4,7%. Ini akan mempengaruhi sikap atau stance The Fed pada bulan ini.

Tak pelak, kondisi ini akan memberikan sentimen ke pasar domestik. Selain itu, Sri Mulyani mengingatkan agar semua pihak tetap memperhatikan perkembangan kebijakan di negara maju yang dapat memberikan dampak bagi perekonomian dunia.

Komentar