5 Calon TKW Loncat dan Kabur dari Tempat Penampungan di Malang

JurnalPatroliNews, Surabaya – 5 Calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) ditemukan kabur dan loncat dari lantai dua kantor penampungan di Kota Malang. Dari 5 orang, ada 3 korban yang mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Dari lima korban, tiga di antaranya harus dilarikan ke RSUD Kota Malang untuk mendapat penanganan medis. Sementara dua orang lainnya mengalami luka ringan. Kejadian ini berlangsung pada Rabu (9/6) malam. Polisi masih menyelidiki penyebab 5 calon TKW tersebut melarikan diri.

“Kami masih selidiki, korban belum bisa kami mintai keterangan, karena masih menjalani perawatan di RSUD,” tegas Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yudha Riambodo saat dikonfirmasi, Kamis (10/6/2021).

Tinton menambahkan, keterangan korban beserta saksi-saksi diharapkan nantinya bisa mengungkap motif dari calon TKW loncat dari tempat penampungan tersebut. Namun hingga saat ini, belum diketahui motif dari ke-5 calon TKW tersebut kabur dari PJTKI tersebut.

“Belum tahu, motifnya apa,” imbuhnya.

Informasi yang dihimpun detikcom menyebutkan, ada lima calon TKW yang meloncat pada, Rabu (9/6/2021) malam. Mereka adalah calon TKW yang menetap di sebuah balai pelatihan kerja luar negeri. Balai pelatihan kerja yang bernama Centra Karya Semesta ini beralamat di Jalan Rajasa, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Warga yang mengetahui kejadian ini langsung memberikan pertolongan kepada para korban. Bersamaan, peristiwa ini kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian. Tak lama, polisi datang untuk mengamankan lokasi, sekaligus menggelar olah TKP.

Mereka nekat kabur dari atap setinggi sekitar 15 meter sekitar pukul 19.00 WIB. Salah seorang warga mengaku tali kain itu membantu mereka menuruni dinding menuju jalan kecil sebagai akses warga ke Jalan Rajasa atau jalan raya depan PJTKI.

“Kejadiannya jam 7 malam. Semuanya perempuan. Katanya (Kabur) pakai tali kain, terus meloncat ke bawah,” kata Siti Romlah (33), seorang warga yang tinggal di belakang PJTKI saat ditemui wartawan di lokasi.

Saat itu, jelas Siti Romlah, didatangi 2 perempuan. Mereka meminta tolong agar menolong tiga temannya yang mengalami luka.

“Mereka meminta saya untuk membawa temannya yang luka. Akhirnya saya panggil orang lain lagi membantu,” tambah Siti Romlah.
Romlah pun memanggil Halimah. Halimah menyebut dua wanita calon TKW mengalami patah kaki dan satu wanita lagi mengalami luka di kepalanya. Yang dua lainnya, selamat. “Dua orang yang selamat tersebut mencari pertolongan ke warga,” jelas Halimah.

Namun warga di sekitar Jalan Lobak Kelurahan Bumiayu RT02/RW05, lokasi perkampungan warga berada di sisi utara kontrakan Halimah takut menolong.

“Namun, warga sekitar tidak ada yang berani menolong korban yang ketakutan tersebut. Karena takut nanti meninggal di rumah warga, kan takut juga. Di sini soalnya ngontrak semua,” jelasnya.

Kemudian datanglah seseorang bernama Bu Nur yang menginisiasi untuk menolong mereka. Selanjutnya para warga pun menolong tiga orang yang luka-luka ke kampung sebelah.

Tempat penampungan Calon TKW di Malang/ Foto: Muhammad Aminudin

“Akhirnya warga pun mengevakuasi tiga orang yang mengalami luka patah di kaki dan di kepala itu ke kampung sebelah. Sehingga di sana warga menolong mereka dan berhasil membawa mereka ke rumah sakit,” tegasnya.

Sementara itu, Abdul Hamid (49), salah satu warga saat ditemui wartawan di kampungnya yang berdekatan dengan BLK mengaku melihat satu orang dibawa masuk kembali oleh satpam karena tak sempat melarikan diri. Saat itu dia memilih menolong rekannya yang terluka.

“Ada 5 kabur, 3 dibawa ke rumah sakit karena luka. Satu melarikan diri dan satunya dibawa masuk kembali oleh satpam,” tutur Abdul Hamid (49), salah satu warga yang menolong korban, Kamis (10/6/2021) sore.

Abdul Hamid mengaku, satu orang dibawa kembali masuk itu, belum bisa diketahui nasibnya. Warga khawatir, satu dari dua korban selamat itu akan mengalami hal buruk. Satu korban itu disebut masih berusia muda. Usianya antara 18 sampai 19 tahun.

“Masih muda yang dibawa masuk satpam. Usianya sekitar 18 sampai 19 tahun. Kami khawatir, bagaimana nasibnya di dalam,” tegasnya.

Hamid bersama warga juga mendapat informasi ada setidaknya 230 orang berada di BLK yang berlokasi di Jalan Rajasa, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

(dtk)

Komentar