Aksi Sosial Ketua TP PKK Ny. Putri Koster di Jembrana: Ingatkan Peran PKK Hadapi Ancaman Rabies

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster tidak kenal lelah untuk kembali menggelar aksi sosial yang bertajuk “Aksi Sosial Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Menyapa dan Berbagi”.

Pada hari pertama kunjungan kerja ke Kabupaten Jembrana, Ketua TP PKK gelar aksi sosial dan sosialisasi di empat desa di dua Kecamatan di Kabupaten Jembrana pada Jumat (3/3/2023).

Keempat Desa tersebut yaitu di Balai Pemaksan Palasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya; kedua di Aula Kantor Desa Nusasari, Kecamatan Melaya; Ketiga di Wantilan Pura Puseh, Desa Adat Baluk, Kecamatan Negara, dan Lokasi Keempat di Wantilan Pura Dang Kahyangan Pura Jati Pengambengan, Kecamatan Negara.

Pada kesempatan tersebut, Ny. Putri Koster menjelaskan bahwa acara aksi Sosial Menyapa dan Berbagi ini memang dirancang menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat dan lebih menyentuh kepentingan masyarakat yang paling bawah, terutama yang sedang menghadapi permasalahan kebutuhan pokok maupun dalam situasi kekurangan asupan gizi yang baik, serta sebagai evaluasi Pemerintah dalam pemulihan masa pandemi covid-19.

Lebih lanjut, dalam sambutan singkatnya di empat lokasi penyerahan bantuan, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwasannya PKK dalam pergerakannya di tengah masyarakat memiliki dua kegiatan yaitu aksi sosial dan sosialisasi.

Kegiatan aksi sosial yang dilakukan bertujuan meringankan beban masyarakat yang terdampak dari pandemi Covid 19, serta meningkatkan gizi bagi para balita, lansia, difabel serta ibu hamil sehingga kualitas kesehatan masyarakat meningkat. Sedangkan dalam sosialisasi, kader PKK secara berkesinambungan terus melakukan sosialisasi di tengah masyarakat baik melalui media cetak, elektronik maupun turun langsung ke tengah masyarakat.

“Aksi sosial sebagai bentuk perhatian langsung kepada masyarakat utamanya sebagaimana kita harus bersama-sama mengatasi dan berjuang untuk penurunan angka stunting, menjaga kesehatan lansia dan Ibu hamil dan juga mensosialisasikan bahaya rabies,” jelasnya.

Ny. Putri Koster yang akrab disapa Bunda Putri juga menegaskan komitmennya dalam mendorong penurunan angka stunting.

Meskipun di Bali jumlah penderita stunting tidak begitu banyak, namun kita tetap harus memberi perhatian agar angka stunting di Daerah Bali dapat segera dituntaskan. Stunting mesti mendapat perhatian serius karena mengancam keberlangsungan generasi penerus bangsa.

Ditambahkannya, stunting yang dapat diartikan sebagai gagal tumbuh kembang di mana tinggi dan berat badan anak tak sesuai dengan usianya, jika hal ini tidak diatasi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar kader posyandu proaktif terhadap potensi stunting yang ada di lingkungan masing-masing dan segera melakukan koordinasi serta upaya pencegahan dengan menggandeng stakeholder terkait.

Pada bagian lain, Bunda Putri juga mengingatkan masyarakat akan bahaya rabies yang disebabkan oleh gigitan binatang berdarah panas seperti anjing, kucing dan kera.

Masyarakat diminta tidak meremehkan gigitan anjing, baik anjing rumahan maupun anjing liar, karena berpotensi terkena rabies yang mematikan jika terlambat penanganannya.

Komentar