Berjemur di Pantai Kuta, Wanita Syok Habiskan Rp2,6 Juta Usai Pijat Kaki dan Makan

JurnalPatroliNewsJakarta – Baru-baru ini, viral sebuah unggahan dari wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kuta, Bali.

Unggahannya tersebut menjadi perbincangan setelah ia mengungkap rincian harga usai ia berjemur di pantai dengan berbagai fasilitas yang ia gunakan.

“Panik gaaa???” tulis keterangan unggahna tersebut.

Dalam video singkat yang beredar, terlihat ibu-ibu pedagang dan penjual jasa berada di sana.

Sang pemilik akun tampak berbaring di sebuah bangku di pinggir pantai.

Tampak bu-ibu penjual jasa pijat sedang memijat sang pemilik akun. Ia memijat dibagian kaki. Tak hanya satu, terdapat dua orang ibu-ibu yang memijatnya.

Setelah itu, ia menyorot seorang ibu-ibu lain yang sedang menawarkan sovenir gelang kepada dirinya. Ia pun membeli gelang tangan dan gelang kaki yang ditawarkan.

Sembari bersantai, wanita itu dikelilingi ibu-ibu penjual jasa dan barang di sana.

Tak hanya dipijat dan dimanjakan, sang pemilik akun juga menikmati makanan di Pantai Kuta. Ia membeli minuman kelapa dan makanan bakso di sana.

Usai menikmati rileksasi di pantai tersebut, sang pemilik akun mengungkap biaya yang ia keluarkan.

Rincian biaya ini kemudian membuat warganet yang melihat pun ikut terkejut karena terbilang mahal.

Riasan hena yang ada ditubuhnya dan sang teman bernilai Rp450 ribu. Disamping itu, mereka juga menikmati perawatan kuku meni&pedi seharga Rp950 ribu.

Gelang tangan yang ia beli memiliki harga Rp140 ribu. Sementara, gelang kakinya berharga Rp300 ribu.

Untuk menikmati kelapa dan bakso, sang pemilik akun harus merogoh kocek sebanya Rp150 ribu.

Tak hanya itu, ia juga membeli kain bali seharga Rp 275 ribu.

Sehingga, total jumlah biaya rileksasinya dipantai menghabiskan Rp2,6 juta rupiah.

Dalam video berikutnya, ia terlihat mengambil uang di mesin ATM untuk membayar secara tunai kepada para pedagang dan penjual jasa yang telah melayaninya.

“Main ke Kuta yuk, biar cek harga sendiri,” tuturnya.

Melihat unggahan ini, para warganet pun turut memberikan komentar. Beberapa diantara mereka mengkritik harga yang dipatok oleh penjual yang ada di pantai tersebut.

“Kadang niat nolong karena kasihan, malah ujung-ujungnya kita sendiri yang kasihan dompetnya langsung kering,” ujar warganet.

“Kayak gini ribut-ribut pantai sepi pandemic, giliran ada pendatang staycation digetok harga gila.. yang ada nggak mau balik lagi,” tambah yang lain.

“Semoga segera ada penanganan dari pihak terkait yang berwenang. Masalahnya yang berkunjung ini warga Indo sendiri bukan para bule,” sambung lainnya.

“Semoga bisa viral dan oknum seperti ini bisa sadar, tidak merusak destinasi wisata Bali,” tutur warganet.

Ada pula warganet yang menceritakan pengalaman serupa.

“Saran kalo kita ditawarin gelang, jangan sampe kita pegang, tolak pake kata maaf karena kalo kita pegang tapi nggak beli mereka bakal ngejar/maksa,” saran warganet.

“Kemarin aku dipijat sebadan-badan di Kuta cuma 50K. Intinya harus deal-dealan harga dulu sih,” tutur warganet.

(*/TiR).-

Komentar