Karangasem Gelar FGD di Kebun Organik Baja Tani, Desa Ababi, Kecamatan Abang

JurnalPatroliNewsKarangasem – Karangasem merupakan kabupaten penghasil padi dan beras yang cukup melimpah, sesuai data yang ada Bumi Lahar Karangasem merupakan bumi yang subur terutama di bidang pertanian di samping buah salak yang melimpah.

Pertanian yang berada di Karangasem sudah mulai menggunakan pertanian organik, hal ini dapat dilihat adanya petani-petani muda yang menggeluti bidang pertanian yang sudah menerapkan teknologi pertanian secara modern, diantaranya dimulainya penanaman padi organik.

Untuk mendukung dan meningkatkan pertanian yang ada di Desa Ababi bersama Focus Group Discussion (FGD) mengadakan penyuluhan tentang pengendalian hama burung tanaman padi berbasis teknologi 4.0 hari, dengan tujuan dapat memberikan jalan keluar kepada para petani sehingga hasil yang diperoleh maksimal, mengingat selama ini para petani masih menggunakan cara tradisional.

Secara khusus pada hari Minggu siang (12/09) pukul 10.58 Wita di Kebun Organik Bajatani, Banjar Dinas Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) pengendalian hama burung tanaman padi berbasis teknologi 4.0 yang diselenggarakan oleh UCDP (Udayana Community Development Program) Universitas Udayana, sebagai narasumber Prof. Ir. I Made Supartha Utama, MS., PhD dan dihadiri 45 orang.

Hadir dalam kegiatan Dandim 1623/Karangasem, Letkol Inf Bima Santosa, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali, Ni Kadek Darmini, perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, Danramil 1623-02/Abang diwakili Bati Tuud Peltu I Nengah Teresna, PPL (Petugas Penyuluh lapangan), I Wayan Nuada, Ketua P4S Petani Muda Keren, Agung Wedatama.

Anggota DPRD Provinsi Bali, Ni Kadek Darmini, menyatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19 hanya petani yang masih bertahan, karena hasil pertanian sebagai kebutuhan sehari-hari. Darmini berjanji siap mendukung dan menampung masukan dari petani di Kabupaten Karangasem.

Ketua P4S Petani Muda Keren, Agung Wedatama, menjelaskan bahwa dalam metoda pertanian banyak hal yang diperlukan diantaranya motivasi, diskusi secara rutin antara petani, sehingga dari langkah awal yaitu pembibitan sampai pemasaran tidak terjadi kendala.

(*/TiR).-

Komentar