KENANGAN: Jelang PASS (Putu Agus Suradnyana, ST – dr.I Nyoman Sutjidra, Sp.OG) Dilantik Jadi Bupati – Wabup Buleleng Periode 2012-2017

JurnalPatroliNews – Buleleng – Proyek Bandara Internasional Bali Utara di Buleleng hampir pasti akan terwujud. Pasalnya, pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran Rp3,5 Triliun dari APBN untuk mewujudkan bandara internasional di Buleleng ini.

Hanya saja, lokasi bandara dialihkan dari semula di kawasan Buleleng Barat ke wilayah Buleleng Timur.

Itulah pernyataan Bupati Buleleng Terpilih PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana, menjelang dilantik resmi di gedung DPRD Buleleng, Selasa – 24 Juli 2012.

Menurut Politisi PDI-P yang juga mantan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali tiga kali periode ini, proyek bandara internasional ini akan digarap tahun 2013 depan. Pihaknya berjanji akan berupaya mewujudkan pembangunan bandara yang akan menjadi pendengar kemajuan ekonomi di Bali Utara ini.

PAS juga menyatakan, lokasi proyek bandara internasional nantinya dibangun di kawasan Buleleng Timur, tepatnya wilayah Kubutambahan.

Semula proyek bandara ini dicanangkan dibangun di kawasan Buleleng Barat, yakni wilayah Kecamatan Gerokgak.

“Saya dapat informasi dari Pak Wayan Koster (Anggota DPR RI asal Buleleng), bahwa bandara internasional sudah positif akan dibangun di Buleleng. Sesuai hasil kajian teknis dan akademis, lokasi bandara internasional itu di kawasan Kubutambahan,” ujar PAS disela-sela acara gladi resik pelantikan Bupati-Wakil Bupati Buleleng di Gedung DPRD Buleleng.

Kenapa lokasi proyek bandara internasional dialihkan ke kawasan Kubutambahan?

Menurut PAS, pemilihan lokasi bandara internasional ini sesuai kajian teknis dan akademis yang dilakukan oleh tim dari pusat. Berdasarkan hasil kajian, wilayah Kubutambahan dianggap paling tepat dari semua sisi, terutama menyangkut keamanan penerbangan.

Sedangkan kalau di wilayah Kecamatan Gerokgak, dianggap tidak cocok untuk pembangunan bandara.

Masalahnya? Perbukitan di sekitar wilayah Kecamatan Gerokgak dianggap mengandung Medan magnet, sehingga tidak cocok untuk standar keamanan penerbangan. Apalagi, beberapa tahun silam di wilayah ini pernah terjadi musibah jatuh, tepatnya di perbukitan Desa Tinga-Tinga. Dalam rentang awal, pembangunan bandara internasional di Buleleng ini diperkirakan membutuhkan lahan seluas 1.000 hektare.

Terkait posisi pembangunan bandara internasional di kawasan Buleleng Timur, tepatnya wilayah Kubutambahan nantinya menghadap ke laut.

PAS menegaskan, karena informasi ini sudah jelas dan memang menjadi keputusan dari pemerintah pusat, maka dirinya selaku Bupati Buleleng yang baru akan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan proyek raksasa tersebut.

“Kalau proyek bandara sudah keputusan pasti, ya tentu nanti saya akan berkoordinasi dengan Gubernur, bagaimana agar pembangunan itu berjalan sesuai rencana dan tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Intinya, saya berharap masyarakat Bali bisa mendukung penuh rencana tersebut,” jelas PAS yang bersama paket pendampingnya, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG akan dilantik sebagai Bupati-Wabup Buleleng periode 2012-2017.
@ Made Tirthayasa.

Komentar