Kolaborasi BPIP Dengan Gerakan PKK Solo Dalam Internalisasi Pancasila

JurnalPatroliNews – SOLO,– Audiensi antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PPK) Kota Solo yang diwakili oleh Ketua Penggerak PKK Solo, Selvi Ananda (Jumat, 07/05/2021), menghasilkan komitmen kerja sama dalam pembumian dan internalisasi nilai Pancasila.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo, yang akrab disapa Romo Benny, juga ikut hadir dalam acara tersebut, mengemukakan bahwa Gerakan PKK sangat penting dalam perluasan jaringan dan pembangunan kesejahteraan masyarakat. “BPIP harus melakukan sosialisasi sampai pada lapisan yang paling bawah, dan kepada berbagai kalangan; PKK memiliki peran yang sangat besar dan dalam, sampai ruang lingkup keluarga,” ujarnya.

Menurutnya, keluarga adalah titik utama dan awal dalam internalisasi nilai-nilai Pancasila pada masyarakat Indonesia.

“Di dalam keluargalah anak-anak diajarkan nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan lima sila Pancasila; Pancasila diurai dalam kehidupan berkeluarga,” ujarnya.

Hal yang senada juga disampaikan oleh istri dari Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka menurutnya keluarga adalah pengembang karakter.

“Gerakan PKK menyasar pada keluarga, karena dari keluargalah pengembangan karakter, budi pekerti, nilai agama, diajarkan kepada anak-anak. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, tuturnya.

“Ibu adalah soko guru dalam keluarga. Lewat ibulah, keluarga mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila”,Oleh karena itu, Gerakan PKK menjadi sangat penting dalam pembumian Pancasila,” Romo Benny menambahkan.

Dia pun memberikan contoh agar ibu dapat mengangkat kembali kisah dongeng dan permainan tradisional dalam keluarga.

“Cerita dongeng adalah cara anak-anak dapat belajar nilai-nilai kehidupan. Dimulai dari hal-hal kecil seperti ini, kita dapat menjalankan internalisasi Pancasila dalam lingkup keluarga.”

Romo Benny juga menyatakan bahwa BPIP akan segera merilis buku bahan ajar Pendidikan Pancasila untuk pendidikan tingkat PAUD sampai Perguruan Tinggi. “Sesuai arahan Bapak Presiden, bulan Juli 2021 ini buku bahan ajar tersebut akan dirilis.” Dia menambahkan bahwa buku bahan ajar ini merupakan cara sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan pendidikan. Walaupun begitu, peran ibu dalam keluarga tidak tersingkirkan.

Hadir juga dalam acara tersebut, Nia Sjarifudin, Ketua Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika, yang menyatakan bahwa Gerakan PKK terbukti memang dapat menangkal paham radikalisme dalam masyarakat. Dia pun menambahkan masyarakat Indonesia harus disadarkan bahwa nilai Pancasila adalah nilai-nilai hidup yang selama ini melekat dan memang berasal dari masyarakat Indonesia sendiri. “Benar adalah Pancasila memang berasal dari masyarakat Indonesia; bukan ideologi yang diambil dari pihak luar, melainkan benar lahir dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.”

Julie Trisnadewani, Ketua Institute of Social Economic Digital, menambahkan bahwa riset menunjukkan penduduk Indonesia cenderung terlalu bergantung pada teknologi digital, dan kurangnya proses penyaringan berita dalam ketergantungan tersebut. Dia menyatakan Gerakan PKK dapat berfungsi sebagai saringan efektif di lingkup terkecil, yaitu keluarga.

“Peran PKK sangat penting, karena masa depan masih belum dapat kita ketahui. Kita harus bergerak cepat mulai dari sekarang,” ujar Julie.

Acara singkat yang dipandu oleh Irene Camelyn Sinaga selaku Direktur Pembudayaan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini menghasilkan suatu komitmen antar BPIP dan Gerakan PKK Kota Solo untuk bekerjasama dalam pembumian Pancasila di kalangan keluarga Kota Solo.

“Saya menyambut baik niat BPIP. Gerakan PKK memang membutuhkan kerja sama dari banyak pihak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Terima kasih kepada BPIP,” sambut Selvi dalam acara tersebut.

Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari BPIP berupa plakat dan beberapa alat permainan tradisional sebagai sarana pengenalan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga. (**)

 

Komentar