Perumda Pasar Argha Nayottama Lakukan Intervensi, Bantu Kendalikan Inflasi 

JurnalPatroliNews – Singaraja,– Direksi Perumda Pasar Argha Nayottama Kabupaten Buleleng, Bali, terbilang cukup berani.

Di kala terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokok, Peruma Pasar Argha Nayottama tampil melakukan intervensi.

Ya, Perumda Pasar Argha Nayottama Kabupaten Buleleng dilibatkan dalam pengendalian inflasi daerah di Kabupaten Buleleng terkait pasokan bahan pokok dalam hal ini cabai yang terdistribusi di Pasar Rakyat.

Dirut Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng, Made Agus Yudiarsana, SH, Minggu (11/9/2022) menerangkan strategi Perumda yang dipimpinnya dalam pengendalian inflasi di daerah yaitu dengan melakukan intervensi berupa penyetaraan harga pada komoditi cabai yang dijual oleh pedagang di bawah naungan manajemen Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng.

Agus berjanji akan menerapkannya pada dua pasar besar di Buleleng yaitu Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri.

Dua pasar tersebut dipilih karena dianggap menjadi pasar induk yang menjadi objek pengendali harga pasar di daerah yang lebih kecil Kabupaten Buleleng.

Dan terbukti hasil intervensi yang juga melibatkan produsen tersebut menjadikan harga cabai pada saat bulan Juli itu diturunkan dari harga yang sebelumnya 100 ribu/kg menjadi 62 ribu/kg.

Mantan anggota FPDIP periode 1999-2004 ini menambahkan, selain melakukan intervensi kepada pedagang pasar, Perumda Pasar Argha Nayottama melakukan strategi berupa pembukaan gerai pada dua pasar besar di Buleleng tersebut sebagai bentuk pengawasan sekaligus acuan harga kepada pedagang di pasar.

Hal tersebut dinilai efektif karena dapat meminimalisir ketimpangan harga antara pedagang besar dan pedagang kecil yang ada di pasar-pasar tersebut.

“Kami menggencarkan strategi model itu terutama kepada pedagang-pedagang yang menjadi bagian dari pengelolaan kami,” ungkap Agus.

Disinggung mengenai dukungan dari pemerintah, pihaknya telah memperoleh stimulus subsidi untuk moda transportasi pengangkut cabai dari lingkup petani ke pengepul hingga sampai ke pasar.

Agus optimis stimulus itu dapat menjaga harga cabai tidak naik secara fluktuatif seperti bulan Juli 2022 kemarin.

Komentar