Pesan Srikandi DPRD Buleleng, Terkait Hadapi Pandemi Covid-19 Mewarnai Hari Ibu Ke-92

JurnalPatroliNews – Buleleng – Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 mendapat perhatian khusus kaum ibu yang saat ini duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Kabupaten Buleleng.

Tidak hanya turut merasa perihatin terhadap dampak penyakit yang ditularkan Virus Corona 2 (SARS-CoV-2) atau Covid-19 yang sangat luas pada tatanan kehidupan masyarakat.

Ditengah keperihatinan dan pada momentum Hari Ibu Ke-92 Tahun 2020, 8 orang Srikandi DPRD Kabupaten Buleleng mencoba berbagi serta mengingatkan masyarakat, bahwa Pandemi Covid-19 belum berakhir, sehingga harus dihadapi secara bersama-sama dengan kesadaran bersifat nasional.

“Pandemi Covid-19 belum berlalu, jangan sepelekan, selalu jaga kesehatan, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, hindari kerumunan dan selalu menggunakan masker,” tandas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Ni Made Putri Nareni, Selasa (22/12) usai peringatan Hari Ibu Ke-92 Tahun 2020.

Hal senada diungkapkan Srikandi DPRD Kabupaten Buleleng lainnya, yakni Ni Luh Hesty Ranitasari, Ni Kadek Turkini, Ni Luh Sri Seniwi, Luh Marleni, Ni Luh Srisami, Ni Ketut Windrawati dan Ni Made Lilik Nurmiasih.

Selain mengingatkan Pandemi Covid-19 belum berakhir, anggota dewan yang berasal dari kaum ibu di DPRD Buleleng ini juga berpesan serta mengajak kaum ibu di Buleleng untuk bersama-sama melawan Covid-19 dengan menjaga kesehatan keluarga, meningkatkan iman serta imun, disiplin menerapkan Protokol Kesehatan.

“Jaga keluarga agar tetap sehat, perkuat iman dengan senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta disiplin menerapkan Protokol Kesehatan, 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” tandas Turkini dibenarkan Srikandi DPRD Buleleng lainnya.

Dengan semangat Hari Ibu, Windrawati mengajak kaum ibu di Buleleng yang hebat untuk menjadi panglima perang melawan Covid-19 di lingkungan keluarga.

Sementara Marleni menambahkan, kaum ibu harus bisa membangun sikap saling menghargai dan empati, meningkatkan sikap lebih taat/disiplin mematuhi Protokol Kesehatan, serta sikap kreatif mencari solusi.

“Mari kita satukan langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dari diri sendiri dan bersama-sama melakukan pendisiplinan warga masyarakat untuk melakukan Protokol Kesehatan sebagai bentuk adaptasi dalam tatanan kehidupan era baru ditengah Pandemi Covid-19,” tandasnya.

Sementara Ni Luh Hesty Rantisari, selain mengingatkan penerapan Protokol Kesehatan dari lingkungan terkecil keluarga, juga mengimbau pemerintah agar membuat dan menerapkan skema pasti pada segala bentuk kegiatan berbasis Protokol Kesehatan.

“Seperti Pariwisata maupun Pendidikan Aman dan Nyaman Berbasis Protokol Kesehatan, sehingga Buleleng, Bali, dan Indonesia bisa bangkit di tengah – tengah Pandemi Covid-19,” ujarnya.

(TiR).-

Komentar