Petisi Rakyat Papua Tolak Otsus Jilid II Diluncurkan di Kantor Dewan Adat Papua (DAP) Expo, Waena

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Rakyat Papua bersama 23 organisasi pergerakan di tanah Papua meluncurkan petisi rakyat Papua tolak Otsus jilid II dan mendesak negara memberikan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat bangsa Papua.

Peluncuran Petisi Rakyat Papua tolak Otsus jilid II, berlangsung di Kantor Dewan Adat Papua (DAP) Expo, Waena, Rabu (22/7/2020), yang dihadiri mama Yosepha Alomang, Filep Karma, Dewan Adat Papua, Perwakilan Akademisi Uncen, dan 23 organisasi pergerakan yang terdiri dari LSM maupun organisasi akar rumput.

Victor Yeimo, Juru Bicara Petisi Rakyat Papua (PRP) tolak Otsus ketika dihubungi mengatakan tujuan utama petisi tolak Otsus sebagai alat persatuan konsolidasi sikap aspirasi rakyat Papua dari berbagai macam komponen yang ada di Papua, baik di kompenen perjuangan, sipil, elemen, gerakan mahasiswa dan akademisi.

“Dari semua elemen ini, konsulidasinya disitu, supaya semua punya suara satu yaitu suara rakyat dan juga suara semua elemen organisasi agar rakyat punya aspirasi tidak boleh di eksploitasi atau dipergunakan untuk kepentingan segelintir orang yang tawar menawar dengan Jakarta,” tuturnya.

Menurutnya, petisi ini didukung oleh berbagai macam komponen, selain tujuan utamanya untuk konsulidasi, kedua adalah untuk menyatukan sikap dalam satu aspirasi bersama yang bertuliskan bahwa Papua versus Indonesia dari segala persoalan tidak bisa diselesaikan dengan Otsus jilid I dan tidak akan pernah selesai dengan perpanjangan Otsus jilid II.

“Sehingga jalan tengah yang aman, damai dan demokratis itu adalah kembalikan kepada rakyat West Papua untuk menentukan nasib mereka sendiri. Jadi sikap itu menjadi dasar daripada tujuan petisi ini,” tuturnya.

Semua organisasi yang bergabung di dalam petisi ini bersepakat dengan sikap agar semua kembalikan kepada rakyat West Papua untuk menentukan, apakah Otsus lanjut atau menginginkan kemerdekaan.

“Petisi itu digalang untuk membatasi atau membendung manuver-manuver Jakarta secara sepihak melanjutkan Otsus jilid II seakan-akan Otsus hanya soal evaluasi pengunaan dana Otsus, padahal poin paling pokok adalah mempertaruhkan status daripada konflik yang belum selesai antara Indonesia versus Papua.”

Jakarta melihat Otsus sebagai win solution, Papua melihat Otsus sebagai masalah yang tidak pernah diselesaikan Negara.

Mama Yosepha Alomang, saat menghadiri peluncuran petisi tolak Otsus jilid II, mengatakan Rakyat Papua dari dulu telah hidup mandiri, tanpa Otsus. Maka tentu tanpa Otsus rakyat Papua bisa hidup.

“Dulu kami hidup mandiri tanpa Otsus, dan kehadiran Otsus di Papua juga bukan keinginan rakyat Papua,” tutur mama Alomang, perempuan Papua asal Amungme, Mimika.

Ia lalu minta agar rakyat Papua agar terima petisi penolakan Otsus jilid II dan selanjutnya berpartisipasi dalam mengisi petisi tersebut. (suarapapua)

Komentar