Puan Titip Pesan pada Mahasiswa Baru Unesa untuk Bergotong Royong Hadapi Pandemi

JurnalPatroliNews, Surabaya – Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru atau yang biasa dikenal dengan PKKMB di Universitas Negeri Surabaya Tahun 2021 resmi dibuka oleh Rektor di Gedung Graha Unesa pada Senin (23/8/2021).

Peserta PKKMB Unesa tahun 2021 adalah mahasiswa baru yang berasal dari 34 propinsi dan terdapat 143 mahasiswa asing dari berbagai negara, di antaranya: Filipina, Mongolia, Mesir, Thailand, Uzbekistan, Irak, Afghanistan, Myanmar, Korea Selatan, Jepang, Australia, China, Sudan, Somalia, Timor Leste, Polandia dan Rusia.

Kegiatan pembukaan PKKMB yang menghadirkan 18 mahasiswa perwakilan dari 7 fakultas, pascasarjana dan program vokasi berlangsung dengan khidmat dan menerapkan protokoler kesehatan yang sangat ketat.

Menurut Bambang Sigit Widodo yang juga sebagai Ketua PIC PKKMB Unesa tahun 2021 mengatakan bahwa, semua peserta sebelum masuk ke gedung graha Unesa diharuskan swab antigen terlebih dahulu.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir secara virtual Puan Maharani yang juga menjabat sebagai Ketua DPR RI. Mengawali sambutannya pada 6.185 mahasiswa baru Unesa, Mbak Puan sapaan akrabnya mengungkapkan rasa sukacita karena dapat hadir di tengah-tengah generasi Z.

Banyak yang menyebut, generasi mahasiswa saat ini adalah generasi Z yang dalam susunan alphabet sebagai urutan abjad terakhir. Namun, menurutnya, generasi Z sebagai titik awal baru bagi perjalanan bangsa Indonesia.

“Di umur Indonesia yang ke-100 atau di tahun 2045 nanti, adik-adik berusia di akhir 30 an atau awal 40 an, dan kalian yang akan menjadi decision maker, mengambil keputusan penting yang akan membentuk masa depan Indonesia,” ucapnya. Senin, (23/8/2021).

“Generasi kalian adalah generasi terbaik bangsa yang bisa membawa Indonesia semakin berjaya di tingkat dunia,” imbuh putri Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri tersebut.

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Puan memuji partisipasi generasi muda, termasuk dari kalangan mahasiswa, yang turut bergotong royong dalam menghadapi pandemi Covid-19. Gotong royong itu mulai berbagi informasi lewat media sosial sampai membantu langsung masyarakat terdampak.

“Saya melihat di beberapa kampus para mahasiswa sudah sangat kreatif memanfaatkan medsos untuk memicu gotong royong di almamaternya masing-masing dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ungkap Puan.

“Mulai dari sharing informasi tentang donor plasma konvalesen, tentang lokasi vaksin, informasi ketersediaan obat, ketersediaan rumah sakit, isi tabung oksigen, bantuan isolasi mandiri, termasuk membantu para pedagang kantin di kampus masing-masing yang sedang tidak bisa berdagang,” paparnya.

Puan pun mengajak seluruh elemen bangsa agar menerapkan prinsip gotong royong dalam menghadapi pandemi di setiap lini. Sekecil apapun bentuknya, kata Puan, pasti akan sangat membantu.

“Dengan kita semua menerapkan gotong royong dalam lingkungan kita masing-masing, mulai dari yang kecil-kecil, ketika kita kumpulkan akan menjadi sebuah gotong royong berskala besar, yang Insya Allah dapat membantu usaha bersama kita untuk membawa Indonesia keluar dari Pandemi,” tutur Puan.

“Dengan gotong royong, kita pulihkan Indonesia dari pandemi Covid-19, dan kita hadirkan era baru kejayaan Indonesia,” sambungnya.

Puan juga berbicara mengenai perubahan kebiasaan yang terjadi akibat pandemi, termasuk dalam lingkup formal seperti kegiatan belajar di perguruan tinggi.

Namun dia percaya era baru pandemi ini tak meluruhkan semangat generasi muda yang penuh tekad dan semangat. Puan juga meyakini pembatasan kegiatan tak akan melunturkan semangat para mahasiswa untuk membantu penanganan Covid-19. Puan mengatakan, para mahasiswa adalah generasi muda andal yang akan terus maju menghadapi tantangan zaman.

Dalam kesempatan yang sama, Puan juga menyinggung mengenai pentingnya mahasiswa menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Cucu Proklamator Bung Karno itu meminta mahasiswa untuk bangga memiliki Pancasila yang merupakan identitas dan DNA bangsa Indonesia.

“Pancasila sebagai jiwa bangsa tidak semata-mata ditempatkan sebagai slogan, simbol, dan semacamnya. Kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa selama Pancasila masih ada di hati orang Indonesia maka selama itu juga Indonesia akan terus ada,” urainya.

Sementara itu, undangan dan civitas akademika Unesa yang hadir merasa bangga dan memberikan apresiasi terhadap Ketua DPR RI yang telah memberikan penguatan nilai-nilai instrumental gotong royong pada generasi Z.

“Kita perlu mengundang Mbak Puan lagi secara khusus untuk memberikan kuliah umum atau kuliah kebangsaan bagi mahasiswa Unesa,” sebut Rektor Unesa, Prof Nurhasan.

(ari)

Komentar