Tidak Tersentuh Bantuan Pemerintah, Sekjen Presidium Adat Nusantara, Turunkan Pasukan Adat Manguni Untuk Membangun Rumah Korban Bencana Longsor Manado

Jurnalpatrolinews – Manado : Sekjen Presidium Adat Nusantara Nancy Angela Hendriks kerahkan pasukan adat Manguni untuk membantu korban bencana longsor di kelurahan Tingkulu lingkungan VII.

Tidak tangung-tangung, Nancy Angela Hendriks yang juga aktivis nasional ini Bersama Panglima besar Manguni Andy Rompas.

Menurunkan 2 alat berat Exsavator dan 4 dum truck untuk mengangkat puing-puing longsor yang menimpa rumah keluarga Rantung – Kasenda. Bukan hanya itu setelah puing-puing sudah bersih,

Nancy Angela Hendriks dan pasukan adat Manguni Makasiouw membangunkan Kembali Rumah untuk keluarga Rantung – Kasenda. siang dan malam, Panas dan hujanpun dilewati mereka dalam kebrsamaan, Pasukan Adat Manguni Makasiouw terus bergerak untuk membangun rumah keluarga Kasenda – Rantung.

Dalam wawancara, Nancy mengatakan kami datang membantu karena keter pangilan kami untuk kembali ingin menghidupkan Budaya Mapalus (saling bergotong royong ) dan sitou timou tumou tou, ( manusia hidup untuk memanusiakan manusia) yang sudah mulai punah oleh jaman di mana semua itu sudah di wariskan oleh leluhur kita sejak dulu, khususnya Minahasa karena jika filosoi dan semangat itu bagian dari persaudaraan dan persatuan, dimana di jama sekarang adanya dua dunia yaitu dunia Maya dan dunia nyata.

Ya.. dimana sekarang manusia lebih aktiv dalam dunia maya bukan dunia nyata, dimana jika kita aktiv di dunia maya semua itu hanya dalam Maya saja bukan Nyata.

Tetapi jika kita aktif dalam dunia nyata ya.. otomatis semua akan ada hasil yang nyata pula. Dimana budaya kita sekarang sudah sangat jauh dalam kemoderenan dari luar.

Dimana manusia mulai menjadi serakah dan selalu membanding bandingkan antara yang Kaya dan yang Miskin, atas dasar inilah saya dan keluarga besar Pasukan Manguni makasiouw turun langsung dalam gerakan yang nyata dalam dunia yang nyata. Kami murni turun untuk sesama salaing menolong bersama jauh dari unsur politik.

Ya kemarin kan sulut baru habis pesta demokrasi dimana semua rakyat sulut memilih pemimpin mereka, saya disini hanya untuk membantu dan menjadi contoh sebagai darah asli Minahasa yang mewarisi Budaya mapalus dan sitou timou tumo tou.

Saya juga sangat berharap pemerintah daerah, provinsi dan pusat dapan turun membantu keluarga Rantung-Kasenda karena mereka bagian dari warga negara Indonesia juga yang terkena bencana longsor.
Saya juga berharap pemerintah dapat memantau langsung kinerja anak buahnya di lapangan, jangan hanya bergerak dalam berita saja dan dunia maya. Karena menurut pemantauan kami di tempat mereka belum pernah pemerintah datang membantu hanya ada exsvator datang 2 jam angkat puing-puing dan semua sibuk ambil foto saja setelah itu pergi.

Dari sini saya berharap marih kita mengerakan kembali budaya Mapalus dan gotong royong kita kembali. Agar selogan Torang samua basudara dan sitou timou tumou tou, dapat hidup kembali dalam rakyat indonesia khususnya Sulawesi utara.  (***/. vie)

Komentar