JurnalPatroliNews – Sangihe, — Dimulai hari ini, Senin (29/11/2021) hingga (1/12/2021) mendatang, Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kabupaten Kepulauan Sangihe menggelar Workshop Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Sub Sektor Kriya Tahun 2021, di Objek Wisata Pantai Pesona Kolongan Beha, Kecamatan Tahuna Barat.
Ditandai pemukulan Gendang Tagonggong oleh Kepala Dinas Pariwisata Daerah Sangihe, Femmy Montang, sebanyak 40 orang pengrajin kriya mengikuti gelaran workshop Dinas Pariwisata Sangihe tersebut.
Selain itu, para pengrajin juga memamerkan hasil karya mereka. Seperti kerajinan tangan dari tanah liat, lukisan, miniatur kapal dan perahu, asesoris dari batok kelapa dan pisang abaka serta kerajinan bunga plastik.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Femmy Montang kepada sejumlah awak media mengatakan, peranan pelaku pariwisata bertujuan untuk mewujudkan keinginan para wisatawan.
“Pariwisata dalam konteks global merupakan keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengurus, mengatur, serta melayani kebutuhan wisatawan yang dilakukan oleh manusia baik secara perseorangan maupun kelompok di dalam daerah. Bertujuan agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan,” kata Montang
Lanjut dijelaskannya pariwisata saat ini menjadi sektor unggulan, dalam peningkatan pendapatan Negara Indonesia secara umum, dan pada beberapa daerah lainnya secara khusus.
“Suksesnya sebuah industri pariwisata nasional, tidak lepas dari peranan dan kontribusi pariwisata di daerah-daerah. Selaras dengan hal tersebut, Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Sangihe memanfaatkan sektor ini menjadi suatu peluang dalam mewujudkan visi dan misi daerah,” ujar Montang sembari mengingatkan bahwa daerah Sangihe memiliki kekayaan destinasi wisata, kearifan lokal maupun kekayaan seni serta realitas pengolahan bahan baku lokal menjadi kriya atau hasta karya indah, yang diyakini mampu memberikan kepuasan bagi wisatawan serta mampu mendongkrak perekonomian daerah dan masyarakat.
Suksesnya pariwisata di suatu daerah tambahnya, diawali dengan keberanian mengambil langkah-langkah strategis untuk mengelola alam yang telah dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Hal inilah yang memungkinkan kita untuk bisa maju, mengingat tanah Tampungang Lawo memiliki destinasi wisata yang luar biasa. Dan saat ini tergantung bagaimana kita mampu mengolahnya. Jadi saya berharap kegiatan ini nantinya dapat mengedukasi para pengrajin kriya, untuk dapat membantu meningkatkan kunjungan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sehingga perekonomian masyarakat juga bisa terbantu dari sektor pariwisata,” tutup Montang.
(Erick Sahabat)
Komentar