JurnalPatroliNews – Bekasi – Banjir yang melanda Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, mulai berangsur surut setelah sebelumnya mencapai ketinggian hampir 4 meter. Sejumlah warga masih bertahan di lantai dua rumah mereka sambil menunggu kondisi benar-benar aman.
Salah satu warga terdampak, Rindi Kartika, mengatakan air mulai masuk deras ke dalam rumah sejak pagi hari. Ketinggian air sempat mencapai plafon lantai satu sebelum akhirnya mulai surut pada sore hari.
“Dari pagi tadi saya dikejutkan dengan air yang masuk deras ke dalam rumah. Saat ini genangan air sudah mulai surut, tapi kami masih bertahan di lantai dua,” ujar Rindi saat diwawancarai, Selasa (4/3/2025).
Menurutnya, banjir kali ini lebih parah dibandingkan dengan kejadian serupa lima tahun lalu. Jika pada tahun 2020 air hanya mencapai betis di lantai dua, kali ini hampir seluruh lantai dua rumahnya terendam.
Rindi menduga penyebab banjir kali ini adalah tingginya debit air dari sungai di kawasan Cileungsi yang meluap secara tiba-tiba dan membawa arus deras ke permukiman warga.
“Iya, ini lebih tinggi dari banjir 2020. Kiriman air dari Sungai Cileungsi kali ini tidak terduga sebanyak ini,” ujarnya.
Banjir yang terjadi di Jatiasih ini juga berdampak pada ratusan rumah di beberapa perumahan, termasuk Perumahan Pondok Gede Permai, Vila Nusa Indah, dan Perumahan Jatiasih Regency. Banyak warga yang harus dievakuasi menggunakan perahu karet karena akses jalan terendam hingga lebih dari 1,5 meter.
Petugas BPBD Kota Bekasi terus melakukan pemantauan dan evakuasi terhadap warga yang masih terjebak di rumah mereka. Tim SAR gabungan juga dikerahkan untuk membantu pendistribusian logistik serta mendirikan posko pengungsian di beberapa titik aman.
Sementara itu, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari ke depan. Warga diimbau untuk tetap waspada dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika kondisi kembali memburuk.
Komentar