JurnalPatroliNews -Jakarta – Teror bom beruntun mengguncang penerbangan Air India dalam 48 jam terakhir, memaksa dua pesawat mereka melakukan pendaratan darurat dan pengawalan ketat oleh jet tempur.
Insiden pertama terjadi pada Selasa (15/10/2024), ketika pesawat Air India yang menuju Chicago terpaksa mendarat darurat di Iqaluit, Kanada, setelah menerima ancaman bom. Namun, setelah pemeriksaan intensif, ancaman tersebut dinyatakan palsu.
Pesawat tersebut, yang mengangkut 211 penumpang dan awak, berhasil dievakuasi dengan selamat. Bandara Iqaluit, yang terletak sekitar 300 kilometer dari Lingkaran Arktik, menjadi tempat pendaratan darurat bagi pesawat yang menerima ancaman dari seseorang di India.
Royal Canadian Mounted Police (RCMP) segera mengambil alih situasi, memastikan keamanan penumpang serta pesawat sesuai protokol keamanan internasional.
Air India, melalui pernyataannya di platform X (sebelumnya Twitter), mengonfirmasi bahwa pemeriksaan menyeluruh dilakukan, dan agen-agen maskapai sudah disiagakan untuk membantu para penumpang sampai penerbangan mereka dapat dilanjutkan.
Hanya sehari sebelumnya, ancaman serupa juga muncul dalam penerbangan menuju Singapura. Penerbangan Air India AXB684 terpaksa dikawal dua jet tempur Singapura setelah otoritas negara tersebut menerima email tentang ancaman bom di dalam pesawat.
Meski akhirnya pesawat berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Changi, tidak ditemukan barang berbahaya setelah pemeriksaan intensif.
Ketegangan antara Kanada dan India menambah dimensi serius pada insiden ini. Setelah saling mengusir diplomat senior, hubungan kedua negara semakin memanas menyusul tuduhan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, bahwa pemerintah India terlibat dalam pembunuhan pemimpin Sikh, Hardeep Singh Nijjar, di British Columbia pada 2023.
Teror bom ini bukan yang pertama bagi Air India. Pada Senin (14/10/2024), sebuah penerbangan dari Mumbai menuju New York juga harus dialihkan ke Delhi karena ancaman bom yang akhirnya dinyatakan palsu. Ancaman lain juga dilaporkan oleh maskapai IndiGo terhadap penerbangan menuju Jeddah dan Muscat.
Kementerian Pertahanan Singapura telah menegaskan bahwa ancaman teror ini akan ditindak tegas untuk menjaga ketenangan publik. Meskipun demikian, Air India hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait serangkaian ancaman bom yang diterima dalam beberapa hari terakhir.
Komentar