Ancaman Punah! PHM Tanam 400 Pohon Demi Selamatkan Orangutan Kalimantan

Manajer Program Reintroduksi Orangutan Samboja Lestari, drh. Agus Irwanto, menyampaikan apresiasi kepada PHM atas kerja sama ini. “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SKK Migas dan PHM atas kepeduliannya terhadap keberlanjutan satwa dan habitatnya,” ujar Agus.

Ia menjelaskan, rehabilitasi orangutan memerlukan proses panjang hingga tujuh atau delapan tahun, termasuk pelatihan untuk kembali menjadi liar seperti memanjat pohon, membangun sarang, mencari pakan alami, serta mengenali predator. “Proses rehabilitasi ini sangat penting untuk memastikan orangutan dapat dilepasliarkan kembali ke hutan dan hidup mandiri di habitatnya,“ tambah Agus.

Sementara itu, General Manager PHM Setyo Sapto Edi dalam sambutannya menjelaskan bahwa rehabilitasi orangutan dan habitatnya ini sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam menjalankan program tanggung jawab sosial yang inovatif dan berkelanjutan sebagai bentuk penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya Tujuan 15, tentang Menjaga Ekosistem Daratan.

“Dukungan konservasi orangutan dan habitatnya merupakan salah satu bentuk kepedulian dan komitmen PHM dalam melindungi dan melestarikan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati melalui Program Pengembangan Masyarakat atau Program CSR Bidang Lingkungan, yaitu dengan melakukan konservasi flora, fauna dan habitatnya di seputar wilayah operasi,” jelas Setyo. Ia mengharapkan, kerja sama rehabilitasi orangutan dan habitatnya ini dapat menyelamatkan populasi orangutan dan menambah luasan habitat yang aman bagi orangutan.

Komentar