JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyebutkan bahwa angka keramat 8-17-45, yang mencerminkan hari kemerdekaan Indonesia, menjadi landasan strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Strategi tersebut melibatkan delapan agenda transformasi, 17 arah pembangunan, dan 45 indikator utama yang menjadi tolok ukur pencapaian. “Angka Keramat ini bukan sekadar simbol, tetapi cerminan semangat kemerdekaan untuk membawa Indonesia ke level berikutnya,” ujar Rachmat saat acara sosialisasi RPJPN di Jakarta, Selasa (19/11).
Delapan Agenda Transformasi
Agenda ini mencakup transformasi sosial, ekonomi, dan tata kelola. Transformasi sosial diarahkan untuk menciptakan manusia unggul melalui peningkatan kesehatan, pendidikan berkualitas, dan perlindungan sosial yang menyeluruh.
Dalam transformasi ekonomi, Indonesia menargetkan keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap), dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi rata-rata 6-7% per tahun. Hal ini diupayakan melalui peningkatan produktivitas dan daya saing ekonomi.
Transformasi tata kelola mencakup target ambisius, seperti peningkatan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi 5,00, Indeks Pelayanan Publik mencapai 5,00, Indeks Integritas Nasional 96,98, dan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) naik menjadi 60.
Fokus Lainnya: Supremasi Hukum dan Ketahanan Sosial Budaya
Selain itu, pemerintah juga menekankan supremasi hukum, stabilitas politik, dan kepemimpinan global sebagai agenda penting.
Landasan transformasi yang kuat melibatkan ketahanan sosial budaya dan ekologi untuk memperkuat kohesi sosial serta keberlanjutan lingkungan.
“Ketahanan sosial budaya diarahkan pada penguatan keluarga dan masyarakat yang tangguh, dengan pengarusutamaan gender dan inklusi sosial sebagai bagian dari strategi,” tambah Rachmat.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menjadi pijakan penting untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju yang adil, makmur, dan berkelanjutan.
Komentar