Antonius Benny Susetyo: Keadaban Demokrasi

Bagi benny saatnyalah Bangsa Indonesia keluar dari lingkaran keperduliannya, yang peduli pada suku, etnis, kelompoknya atau kepada cara berpikir yang picik yang selalu melihat orang lain sebagai musuh.

“Maka orang harus mulai keluar dari lingkaran keperdulian menjadi lingkaran keterpengaruhan kepada nilai kemanusiaan yang universal,” ucapnya.

Menurut Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila tersebut, demokrasi yang bermartabat mampu menghasilkan gagasan yang memberikan solusi dan alternatif menjawab tantangan global.

“Maka dibutuhkan kesadaran bersama dan pendidikan politik untuk membuat warga kita  menjadi sadar pentingnya membangun peradaban demokrasi yang berdasarkan nilai-nilai keutamaan Pancasila,” pungkasnya.

Menghadapi pesta demokrasi, Benny juga mengajak para elit politik untuk menyudahi segala kecurigaan dan pola transaksi dalam berpolitik.

“Politik adalah menjadi pelayan publik, elit politik melayani publik, dipanggil untuk membangun politik peradaban, bukan politik bumi hangus. Argumentasi sekedar provokasi, kecurigaan, intrik dan politik, silang pendapat, harus dihentikan. Lingkaran yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri harus dihilangkan, karena merugikan banyak orang,” sebutnya.

Politik yang bersendikan nilai-nilai Pancasila, ujar Benny, adalah politik yang menjunjung tinggi kemanusiaan dengan dasar asa takut akan Tuhan.

Senada dengan itu, Benny mengutip sebuah perkataan Franz Magnis-Suseno SJ yang mengatakan bahwa “Pemilu bukan untuk memilih yang terbaik, tetapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa”.

Komentar