Benny Susetyo: Komunikasi Efektif Gaet Suara Gen X dan Z di Pemilu 2024

Para anak muda itu ingin para pemimpinnya mempunyai rekam jejak bersih, masa lalunya tidak dibuat-buat atau seolah-olah. Atau si kandidat tidak berani mengakui kegagalan atau kesalahan, bahkan pelanggaran-pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

“Generasi x n z Itu, mreka ingin para pemimpinnya itu memiliki rekam jejak yang bersih, rekam jejak yang masa lalunya tidak dibuat-buat atau seolah-olah mereka tidak berani mengakui kegagalan atau kesalahan bahkan pelanggaran-pelanggaran terhadap problem hak asasi manusia. Maka anak anak generasi X dan Z itu anak-anak yang selalu mempertanyakan tentang rekam jejak, masa lalu dan mengenai bagaimana membangun keluarga sebagai role model dancontohnya,” katanya.

Menjadi pemimpin yang otentik itu tidak penuh kepura-puraan tidak membuat kesadaran palsu dan menciptakan seolah-olah dia adalah figur yang dekat dengan presiden.
Jadi, tegas dia, masing-masing calon presiden harus mampu memahami tentang realitas dan masalah yang mereka hadapi. Terutama, bagaimana kandidat mampu menciptakan komunikasi yang tidak perlu berpura-pura.

Tetapi komunikasi yang berdasarkan kesadaran meditatif. “Ini adalah kesadaran bukan kepura-puraan, kesadaran yang tidak orisinil. Namun kesadaran di mana masing-masing calon presiden mau melakukan sebuah pertobatan sosial,” katanya.

Apa itu pertobatan sosial? Menurut Romo Benny, pertobatan sosial adalah sadar, tahu, mau. Bahwa agenda besar yang mereka tawarkan adalah sadar bahwa generasi milenial tidak bisa disetir, tidak bisa dikendalikan, mau memahami realitas yang berbeda dan tahu kebutuhannya.

“Maka harus perlu loncatan berpikir, dimana cara pendekatan mereka tidak sekedar saya dapat apa memperoleh apa, tetapi lebih pendekatan kesadaran bahwa anak anak generasi jamannya memilik keunikan dan memiliki cara tersendiri:, ucapnya.

Benny menganalogikan kepiawaian anak muda sebagai busur panah. “Mereka itu bagaikan busur panah dan busur panah itu begitu mampu untuk memanah sampai pada titik Harapan. Maka mengendalikan mereka tidak semudah memberi suara di dalam karung”, tutupnya.

Komentar