Benny Susetyo Menilai: Kasus Tewasnya Brigadir J, Momentum Jenderal Sigit Membersihkan Citra Institusi Polri

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menilai kalau pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat menjadi momentum bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membersihkan citra institusi Polri.

” Hal ini tentunya, Listyo mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menyelesaikan kasus tewasnya Brigadir J yang menyeret Bharada E, ajudan dengan pangkat terendah sebagai tersangka,” ujar Benny Susetyo, dalam forum diskusi bersama media, Selasa (9/8)

Benny mengatakan kalau kasus tewasnya Brigadir J menjadi magnet bagi publik lantaran melibatkan ajudan-ajudan dari Irjen Ferdy Sambo. Menurut Benny, warganet bersimpati karena ada orang yang jabatannya lebih rendah yang kemudian menjadi kambing hitam pada kasus tersebut.

“Ini yang dikorbankan orang kecil, kalau dari sudut komunikasinya terang benderang,” ucap Benny

Benny juga melihat sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta Polri menyelesaikan kasus tewasnya Brigadir J. Ia berpandangan kalau Listyo harus tunduk kepada atasannya yakni Jokowi.

“Jenderal Sigit tidak punya posisi tawar yang kuat karena tidak punya intrik tersembunyi, maka ini saat momemtum besar untuk membersihkan bayangan-bayangan yang ada dalam polisi,” jelasnya.

“Bisa karena ada dukungan dari presiden, ini beda dengan zamanannya Soeharto,” tambahnya.

Benny juga melihat sikap Jokowi yang mendekonstruksi hukum untuk keadilan.

Komentar