Benny Susetyo : Pancasila Sebagai Ideologi Etis Kunci Memajukan Kehidupan Berbangsa

JurnalPatroliNews – Diskusi “Pancasila: Dahulu Kala, Saat Ini, dan Masa Depan”, yang dibesut Perkumpulan Indonesia Muda pada hari Rabu 18 Mei 2022 yang dibesut oleh Merupakan wujud usaha nyata dalam pembumian Pancasila kepada komponen bangsa terpenting yaitu pemuda.

Dalam Narasi Pembuka Diskusi moderator Bapak Baykhuni menyatakan bahwa pemuda pada zaman ini sudah berkembang pesat dan tak sadar meninggalkan kultur maka kegiatan Diskusi ini dilakukan hingga gagasan gagasan besar hadir dengan Platform kebangsaan yang berguna bagi masa depan bangsa.

Ada 3 gambaran yang akan diangkat yaitu peristiwa piagam madinah perjanjian antar suku yang dibuat oleh Nabi Muhammad yang berisi nilai nilai kemanusiaan yang berasal dari Tuhan demi kemaslahatan masyarakat dari latar belakang yang berbeda.

Yang kedua adalah american creed yang dibuat oleh william taylor 3 april 1918 dimana mempercayai Amerika berdiri berdasarkan kebebasan namun tetap mempertahankan persatuan kesatuan, ini sejalan dengan prinsip steve jobs, mark zuckenberg dan bill gates dimana visioner, tepat guna dan tidak berhenti berinovasi menjadi Alasan bagi mereka untuk dapat sukses di bidang masing masing.

Bagaimana Pancasila dapat di ejawantahkan hingga kita bisa meraih masa depan yang lebih baik, agar Pancasila tidak hanya terlibat dalam diskusi-diskusi retorika namun benar benar tepat guna dalam perkembangan bangsa.

Staff khusus BPIP Antonius Benny Susetyo menyatakan bahwa Sukarno mampu membawa Pancasila sebagai pemersatu bangsa, namun dalam perkembangannya Pancasila juga digunakan sebagai alat Represi penguasa oleh Presiden Kedua Suharto, hingga terjadi trauma pada masa Reformasi yang menganggap pancasila sebagai kepanjangan tangan kesewenang-wenangan penguasa.

Dalam Era Presiden Joko Widodo pancasila hendak dikembalikan menjadi kenyataan hidup berbangsa dan bernegara yaitu menjadi living and working Ideology Pancasila merupakan kapital kita sebagai bangsa dalam berkehidupan sehari hari khususnya di masa ini dalam menghadapi covid 19
Working Ideology yang dilaksanakan dibuktikan dengan kian sempitnya jurang jurang perbedaan diantara masyarakat indonesia seperti dalam aspek sarana prasarana hingga dikotomi jawa-luar jawa tidak lagi menjadi isu karena ada usaha pemerataan pembangunan.

Pelaksanaan Pancasila sebagai Working Ideologi tidak mudah karena kita menghadapi situasi geopolitik yang tidak menentu . Masyarakat terjebak dalam hoaks, narasi negatif dan rasa takut , maka habituasi dan pembiasaan nilai nilai Pancasila harus dikembalikan dalam arus utama masyarakat hingga tujuan negara dapat dilaksanakan.

Pemuda memiliki modal banyak dalam membumikan Pancasila, Para Pemuda bisa membuat konten secara masif tentang kearifan lokal kita, kita harus bertindak lokal dan berfikir global Karena budaya daerah yang bernafaskan Pancasila dapat mengubah kemunduran kemunduran yang terjadi akibat perkembangan zaman dan Globalisasi menjadi suatu hal yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomis namun juga dapat menjaga jatidiri bangsa.

Kegagalan kita dalam era globalisasi ini adalah tidak memiliki budaya literasi yang kritis, kita tidak menyeleksi dan menyaring dengan baik informasi yang kita Terima sehingga masyarakat banyak terjebak pada nilai-nilai kebohongan yang berujung pada perpecahan.

Para Pemuda harus memiliki Etos Kerja yang baik, melihat lebih luas kesekitar mengenai potensi potensi kedaerahan, dengan potensi tersebut. Pemuda juga harus memiliki logos atau pengetahuan digitalisasi hingga dapat memenuhi Dunia dengan Konten konten bernilai Pancasila.

Jangan lupa Para Pemuda juga harus memiliki Pathos yaitu rasa empati dan membaca rasa masyarakat sekitar hingga dapat diketahui dan dilokalisir kebutuhan daerah yang dapat terjawab melalui konten konten yang akan diciptakan.

Komentar