JurnalPatroliNews – Jakarta – Pada uji kelayakan calon pimpinan KPK (Capim KPK) yang digelar di DPR, Komjen Polisi Setyo Budiyanto mengungkapkan bahwa selama ini pimpinan KPK menggunakan fasilitas lift khusus di Gedung Merah Putih.
Lift VIP ini hanya diperuntukkan bagi pimpinan KPK, yang memisahkan mereka dari pegawai lainnya. Hal ini menjadi sorotan, karena hal tersebut membatasi interaksi antara pimpinan dengan pegawai.
Capim KPK Setyo Budiyanto menilai bahwa kurangnya interaksi ini menghambat hubungan yang lebih erat dan kolaboratif di dalam tubuh KPK.
Setyo, yang merupakan salah satu calon pimpinan KPK, menyatakan bahwa jika terpilih, ia akan menghapuskan fasilitas tersebut.
Menurutnya, pimpinan KPK seharusnya bisa berbaur dengan pegawai untuk memperkuat kolektivitas dan meningkatkan integritas dalam bekerja.
Ia berkomitmen untuk menciptakan suasana kerja yang lebih terbuka dan tidak ada jarak antara pimpinan dan staf. “Kalau perlu ini akan diubah. Tidak perlu lagi ada jalur VIP,” kata Setyo.
Dia juga menekankan pentingnya prinsip kolektif kolegial dalam mengambil keputusan, dan berharap agar para pimpinan KPK dapat bekerja lebih harmonis tanpa adanya perbedaan yang mencolok dalam proses pengambilan keputusan.
Setyo berharap hal ini akan memperkuat integritas lembaga antirasuah ini dan meningkatkan efektivitasnya dalam pemberantasan korupsi.
Selain itu, dalam sesi fit and proper test yang berlangsung, Setyo juga menanggapi berbagai tantangan yang dihadapi KPK, salah satunya mengenai penguatan internal dan pemberantasan korupsi di kalangan para pejabat.
Ia berjanji untuk memimpin KPK dengan penuh integritas dan transparansi, serta memastikan tidak ada lagi kesenjangan antara pimpinan dan pegawai dalam hal fasilitas maupun komunikasi.
Komentar