Ia juga menegaskan bahwa masyarakat harus waspada terhadap narasi yang berusaha menggambarkan para pelaku korupsi sebagai tokoh yang berjasa bagi ekonomi daerah.
“Itu sudah tidak benar lagi jika para cukong timah (terdakwa koruptor timah) kita anggap sebagai Pahlawan Ekonomi Bangka Belitung. Narasi-narasi yang dibangun oleh mereka yang mengatasnamakan masyarakat Bangka Belitung itu menyesatkan. Jika mau disebut pahlawan, harus berjuang tanpa pamrih, membangun sekolah, rumah ibadah, dan jalan untuk masyarakat, bukan mengeruk keuntungan untuk diri sendiri,” tegas Rikky.
Tuntutan: Aset Rampasan Korupsi Harus Dikembalikan untuk Rakyat
Diskusi ini menghasilkan kesepakatan bersama bahwa masyarakat Bangka Belitung harus mendesak pemerintah pusat untuk mengembalikan hasil rampasan atau sitaan dari para terdakwa korupsi mafia timah demi kepentingan pembangunan dan pemulihan ekonomi daerah.
Para peserta juga menyerukan pengawalan ketat terhadap kasus ini, memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan transparan dan independen, serta menolak segala bentuk intervensi dari pihak-pihak yang ingin melindungi para tersangka.
“Perjuangan ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan generasi Bangka Belitung. Jangan biarkan kekayaan kita terus mengalir keluar tanpa manfaat nyata bagi rakyat,” seru para peserta diskusi.
Kesimpulan: Momentum untuk Membersihkan Bangka Belitung dari Mafia Timah
Kasus dugaan korupsi timah senilai Rp271 triliun bukan sekadar angka, tetapi bukti nyata betapa parahnya sistem eksploitasi yang telah berlangsung selama ini.
Masyarakat Bangka Belitung tidak boleh tinggal diam dan membiarkan kekayaan daerah terus dirampas tanpa pertanggungjawaban.
Diskusi publik yang digelar BBM ini menjadi salah satu bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang selama ini terjadi.
Dengan semakin kuatnya desakan dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan pemerintah dan aparat penegak hukum benar-benar menjalankan tugasnya dengan independen dan tidak tunduk pada kepentingan oligarki.
Bangka Belitung bukan sekadar penghasil timah bagi dunia, tetapi rumah bagi jutaan masyarakat yang berhak mendapatkan kesejahteraan dari sumber daya alamnya sendiri. Ini bukan hanya soal keadilan, tetapi soal hak rakyat yang selama ini terabaikan.
Saatnya Bangka Belitung bangkit, melawan korupsi, dan memastikan bahwa kekayaan alamnya benar-benar dinikmati oleh rakyat, bukan segelintir elite yang haus akan keuntungan.
Komentar