“Kami berkomitmen untuk terus mengelorakan Kolintang,karena kita ketahui bersama bahwa banyak tokoh2 yang bukan warga Minahasa ataupun Sulawesi Utara yang berjuang agar Kolintang diakui Dunia,jadi ajang ini menjadi penyemangat bagi para tokoh dan warga Kawanua untuk berjuang dan mengaungkan musik Kolintang,di pulau jawa dan daerah lain kolintang juga menjadi salah satu alat musik yang dimainkan di gereja gereja,masakan di Minahasa sebagai tempat lahirnya Kolintang kita tidak bisa lakukan,” jelas Matheos yang juga menjabat Sekretaris Jenderal DPP GPPMP.
Harapan untuk Masyarakat dan Seni Kolintang
Sebelumnya Ketua Umum DPP GPPMP, Dr. Jeffrey Rawis, SE, menyatakan bahwa penetapan lokasi lomba di Amurang dan Bitung merupakan hasil Rapat Pleno Hybrid yang digelar pada 18 Maret 2022, 4 April 2022, serta dalam Rapat Kerja Nasional dan Rapat Pleno DPP GPPMP pada 11 Juli 2024.
Jeffrey Rawis berharap masyarakat Sulawesi Utara, khususnya para pencinta Kolintang di seluruh Tanah Air, untuk dapat mempersiapkan diri untuk berpartisipasi pada helatan Kolintang Piala Presiden Prabowo Subianto.
Pada periode beberapa tahun lalu Kota Batam,Kepulauan Riau sukses menjadi pelaksana Piala Kolintang Piala Presiden II.
“Kami ingin acara ini bisa mengangkat seni Kolintang ke tingkat nasional dan internasional, dan memberi ruang bagi anak muda untuk melestarikan seni tradisi ini,” ungkap Rawis, yang juga merupakan wartawan senior ini.
Lomba Musik Kolintang Nasional 2024 ini diharapkan menjadi perhelatan budaya yang mampu menarik minat masyarakat luas, sekaligus memperkuat identitas kebudayaan bangsa melalui seni Kolintang, yang telah lama menjadi bagian dari warisan budaya Sulawesi Utara.
*Humas/MCL
Komentar