Kemenkop, Kemendes, dan BGN Bersinergi dalam Program Makan Bergizi Gratis untuk Masyarakat Desa

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Koperasi (Kemenkop), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), dan Badan Gizi Nasional (BGN) bergotong-royong mencanangkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak serta mendorong perekonomian rakyat di pedesaan, terutama melalui peran koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menekankan pentingnya peran koperasi dalam menyuplai bahan-bahan yang dibutuhkan untuk program MBG, salah satunya susu.

Menurut Budi Arie, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor koperasi susu, namun masih banyak yang perlu diperbaiki, seperti pengolahan susu yang baru mencapai tahap pasteurisasi.

Untuk itu, Kemenkop berencana memberikan bantuan modal bagi koperasi-koperasi susu melalui dana bergulir yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

“Koperasi susu Indonesia potensinya sangat besar, dan kita akan berikan dukungan berupa investasi untuk peralatan pengolahan susu yang berkualitas. Ke depannya, kita akan dorong koperasi susu agar bisa memproduksi susu dalam bentuk UHT untuk mendukung program makan bergizi,” kata Budi Arie.

Ia juga memastikan bahwa koperasi susu berkualitas sudah tersebar di berbagai daerah, seperti Lembang, Subang, Garut, Malang, Pujon, dan Boyolali.

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono turut menguatkan pandangan Budi Arie dengan mengatakan bahwa koperasi-koperasi tersebut akan mendapat manfaat berkat kepastian pasar yang akan disediakan oleh BGN.

Sementara itu, Wakil Menteri Desa PDT Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa Kemendes siap berkoordinasi dengan Kemenkop dan BGN untuk mempersiapkan BUMDes di seluruh Indonesia, terutama yang bergerak di sektor pangan, untuk mendukung distribusi bahan baku program Makan Bergizi Gratis.

Menurutnya, Kemendes membina lebih dari 75.000 desa dan sekitar 20.000 BUMDes, dan setengah dari BUMDes tersebut sudah bergerak di sektor pangan.

“BUMDes di desa-desa akan bekerja sama dengan koperasi dan BGN untuk memastikan distribusi bahan pokok untuk program makan bergizi gratis ini berjalan lancar.

Kami akan mempersiapkan dan mengarahkan BUMDes agar dapat berperan aktif dalam program ini,” ujar Ahmad Riza Patria.

Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa fokus utama program MBG adalah pembentukan satuan pelayanan gizi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekitar 30.000 satuan pelayanan gizi ini akan mengutamakan produk-produk lokal, dengan 85 persen dana yang tersedia dialokasikan untuk membeli bahan baku dari pertanian lokal.

“Kolaborasi antara koperasi, BUMDes, dan petani sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran pasokan bahan baku. Kami ingin memastikan bahwa bahan baku yang digunakan dalam program MBG berasal dari produk lokal, dan ini akan membantu memperkuat ekonomi masyarakat desa,” ujar Dadan Hindayana.

Sebagai contoh, Dadan menyebutkan pelaksanaan program MBG di Warungkiara, Sukabumi, yang menjadi proyek percontohan selama 10 bulan terakhir.

Dalam proyek ini, koperasi dan BUMDes memainkan peran penting dalam mengoordinasikan petani dan masyarakat desa untuk menanam sayuran yang dibutuhkan oleh satuan pelayanan gizi. Proyek ini berhasil menyerap banyak tenaga kerja lokal dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.

Komentar