Wamen Helvi juga mengimbau agar Pemerintah Daerah maupun Pendamping UMKM di daerah dapat membangkitkan spirit UMKM untuk naik kelas.
“Kalau ada UMKM yang sudah siap naik kelas, tolong difasilitasi dan dikasih tahu ke Kementerian UMKM agar kami bisa siapkan ekosistem bagi mereka agar benar-benar bisa naik kelas,” kata Wamen Helvi.
Bagi Helvi, pemerintah baik pusat maupun daerah, serta para pendamping UMKM bertanggung jawab untuk memberikan sosialisasi kepada UMKM agar memiliki pemahaman yang baik terhadap regulasi pemerintah. Melalui sinergi yang baik, ia yakin UMKM bisa melangkah lebih jauh.
Deputi Bidang Usaha Mikro Yulius mengatakan bahwa program transformasi formal usaha mikro kini telah memasuki tahun keempat dalam memberikan kemudahan perizinan berusaha dan sertifikasi produk bagi pelaku usaha mikro di tanah air.
Program bertajuk MikroeX Summit 2024 tersebut, menurut Yulius saat ini digelar secara komprehensif dengan melibatkan para pemangku kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah, komunitas, lembaga pendidikan, lembaga keuangan, BUMN, BUMD, serta pihak swasta serta instansi terkait lainnya.
“Alhamdulillah, dalam perjalanannya dari target pemerintah 10 juta NIB sejak 2021 hingga 2024, per 8 November 2024 target tersebut telah terlampaui, yakni lebih dari 10,6 juta usaha mikro telah ber-NIB,” ujar Yulius.
Yulius berharap, MikroeX Summit kali ini dapat menjadi pemicu agar semakin banyak usaha mikro yang bertransformasi dari informal menjadi formal di tahun-tahun selanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali I Wayan Ekadina mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian UMKM yang telah menggelar MikroeX Summit 2024, sebagai program strategis untuk penguatan UMKM.
Komentar