Karena itu, Inisiator penggunaan hijab bagi Prajurit Muslimah di TNI dan Polri itu mengharapkan agar Hari Hijab Nasional menjadi pengingat bahwa pilihan untuk berhijab adalah bagian dari hak asasi manusia, sama seperti hak untuk menentukan jalan hidup.
“Ini adalah simbol kebebasan, bukan keterbatasan. Perempuan berhijab mampu berdiri sejajar, membuktikan bahwa nilai, kerja keras, dan dedikasi adalah kunci utama dalam meraih kesuksesan,” kata Welya.
Dalam kegiatan yang digelar hingga berbuka puasa Bersama itu, dihadiri oleh para narasumber seperti Pakar Kesehatan dr. Dewi Inong Irana, Sp.KK, FINSDV, FAAD, anggota majelis fatwa Al Azhar Mesir, Dr. Elly Warti Maliki, Lc, MA, Sekretaris Jenderal ICMI dan juga Anggota DPR RI, Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris M.Sc.
Dalam kesempatan itu, dr Dewi Inong Irana, Sp.KK mengemukakan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukannya, kewajiban memakai baju jilbab dan kerudung bagi Muslimah merupakan pelindung kulit alami yang keampuhannya melebihi SPF-15.
“Sun Protection Factor (SPF) 15 adalah pelindung dari sinar ultra violet (UV). Penelitian itu saya lakukan tahun 2001,” katanya Dewi Inong dalam paparannya.
ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.*
Komentar