JurnalPatroliNews – Jakarta – Harvey Moeis mengungkapkan bahwa ia pernah dimarahi oleh istrinya, Sandra Dewi, karena membelikannya kalung emas. Sandra merasa kesal karena perhiasan seperti itu seharusnya bisa didapatkan secara cuma-cuma.
Pengakuan tersebut terungkap saat Sandra bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi timah di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Senin (21/10).
Ia memberikan kesaksian untuk terdakwa Harvey Moeis; Dirut PT Refined Bangka Tin (RBT), Suparta; dan Direktur Pengembangan Usaha PT RBT, Reza Andriansyah.
Saat hakim menanyakan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengenai jumlah perhiasan yang disita dari Sandra Dewi, terungkap bahwa total ada 141 perhiasan yang disita oleh Kejaksaan.
“Ada 141 item. Terdakwa yang harus membuktikan ya. Itu kan disita dari istri saudara. Benar enggak JPU? Itu gimana? Semuanya?” tanya hakim.
“Ada satu, ada satu (perhiasan yang dibelikan Harvey). Sebelum menikah,” jawab Sandra.
“Yang apa? Yang mana?” tanya hakim kembali.
“Ada satu kalung, Tiffany. Yang kunci. (Dibelikan Harvey) satu kali saja,” ungkap Sandra.
Hakim kemudian menanyakan bukti pembelian kalung tersebut. Sandra dan Harvey mengaku tidak menyimpan bukti pembelian.
Harvey pun menceritakan pengalaman dimarahinya oleh Sandra akibat kalung tersebut. “Jadi ini saya belikan, terus diomelin, Yang Mulia. Katanya, ‘ngapain beliin? Dia bisa dapat gratis, jangan buang uang-uang’, katanya, Yang Mulia,” jelas Harvey.
Hakim lalu bertanya, “Tapi namanya suami kan enggak apa-apa?”
“Betul, Yang Mulia,” sahut Harvey.
Dalam dakwaan, Sandra Dewi disebut turut menerima aliran uang senilai miliaran rupiah dari Harvey. Uang itu diduga diperoleh dari hasil korupsi tata niaga timah di wilayah IUP PT Timah.
Harvey didakwa menerima uang Rp 420 miliar terkait timah tersebut, yang kemudian dibelikan berbagai aset, mulai dari mobil mewah, perhiasan, tas mewah, dan aset lainnya.
Sandra Dewi sebelumnya juga dihadirkan dalam persidangan pada Kamis (10/10), di mana ia dicecar mengenai hubungannya dengan Harvey Moeis serta penyitaan sejumlah asetnya
Komentar