Misteri Ketahanan “Menara Hantu” Bangkok dari Guncangan Gempa Terbesar Asia Tenggara

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sebuah gedung pencakar langit yang telah terbengkalai selama lebih dari 30 tahun di Bangkok mendadak menjadi pusat perhatian setelah tetap berdiri tegak di tengah gempa besar yang mengguncang Asia Tenggara.

Sathorn Unique Tower, bangunan setinggi 49 lantai yang tak tersentuh pembangunan sejak era 90-an, berhasil selamat dari gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Myanmar pada 28 Maret 2025. Getaran hebat dari pusat gempa yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer itu bahkan terasa hingga ke jantung kota Bangkok dan menyebabkan banyak gedung rusak, bahkan ambruk.

Namun secara mengejutkan, Sathorn Unique Tower di Distrik Sathon justru tetap berdiri kokoh, meski sudah lama tidak berpenghuni dan tidak pernah mendapatkan perawatan struktural. Hal ini membuat banyak warganet terheran-heran. Di media sosial, bertebaran unggahan foto-foto dan pertanyaan tentang keajaiban konstruksi menara ini.

“Saya dan pasangan saya sedang berlibur di Bangkok, dan kami benar-benar terpukau ketika melihat bangunan itu tetap utuh. Kami jadi penasaran banget dengan sejarahnya,” tulis salah satu pengguna Reddit.

Komentar lain muncul, “Aku sering penasaran soal menara itu. Aneh banget kok belum ada yang renovasi atau jual. Harusnya bisa dimanfaatkan lagi,” tulis pengguna lain.

Sejarah Panjang Sathorn Unique Tower

Dirancang pada awal 1990-an sebagai properti mewah, Sathorn Unique awalnya ditujukan sebagai kombinasi apartemen dan ruang perkantoran elit, dengan pemandangan langsung ke Sungai Chao Phraya. Namun, krisis moneter Asia tahun 1997 menghantam keras sektor properti Thailand, membuat banyak proyek terbengkalai, termasuk menara satu ini.

Karena tidak pernah selesai dan bentuknya yang menjulang suram, warga lokal kemudian menjulukinya “Menara Hantu”. Bangunan ini justru menarik perhatian wisatawan yang tertarik dengan lokasi-lokasi ekstrem atau misterius.

Beberapa pengunjung bahkan rela membayar penjaga agar bisa masuk dan menjelajahi bagian dalam bangunan tersebut. Seorang turis pernah membayar 200 baht (sekitar Rp96 ribu) hanya untuk menjelajah selama 15 menit.

Travel blogger ternama, Jack Morris, yang memiliki jutaan pengikut di Instagram, juga mengungkapkan pernah memanjat gedung ini pada 2015. “Setiap kali saya ke Bangkok, saya selalu menyempatkan naik ke atas. Pemandangan dari sini luar biasa, dan sensasinya nggak bisa dibandingkan dengan sky bar mana pun,” katanya, seperti dikutip dari VN Express.

Meski reputasinya menyeramkan, Sathorn Unique Tower kini justru menjadi simbol kekuatan konstruksi dan ketahanan terhadap bencana alam, menantang logika dan memancing rasa penasaran banyak orang di seluruh dunia.

Komentar