Indonesia Berambisi Gabung BRICS: Prosesnya Butuh Restu Semua Anggota!

JurnalPatroliNews – Jakarta –Proses masuknya Indonesia ke dalam BRICS, kelompok kerja sama internasional yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, memerlukan persetujuan dari semua negara anggota.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, menjelaskan hal ini dalam konferensi pers yang diadakan di kediamannya di Jakarta Selatan pada Senin, 28 Oktober 2024.

Tolchenov menekankan bahwa tidak ada garis waktu pasti mengenai berapa lama proses keanggotaan Indonesia akan berlangsung. “BRICS adalah kelompok multilateral, bukan organisasi satu negara saja.

Oleh karena itu, keputusan harus diambil berdasarkan konsensus dari semua negara anggota,” ujar Tolchenov kepada media.

Dia juga menjelaskan bahwa ada serangkaian prosedur yang harus dilalui agar sebuah negara dapat diterima sebagai anggota BRICS.

“Surat permohonan harus dikirim dari negara yang ingin bergabung, diikuti dengan balasan dari semua negara anggota BRICS.

Proses ini tidak hanya melibatkan Indonesia dan Rusia, tetapi juga semua anggota lainnya,” tambahnya.

BRICS awalnya dibentuk pada tahun 2006 dan kini telah mengembangkan keanggotaan dengan bergabungnya Ethiopia, Iran, Mesir, dan Arab Saudi pada tahun 2023.

Meskipun saat ini Indonesia hanya memiliki status sebagai mitra, Tolchenov yakin bahwa keinginan untuk menjadi anggota penuh akan membuka banyak peluang kerja sama di berbagai bidang.

“Indonesia dapat memanfaatkan potensi rencana pembangunan baru dan kerja sama dalam berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, budaya, bahkan olahraga,” katanya.

Menanggapi kemungkinan adanya penolakan dari negara anggota lainnya, Tolchenov menyatakan, “Setahu saya, tidak ada negara yang menolak.”

Keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS telah lama diusulkan. Namun, keputusan resmi baru diumumkan ketika Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menjalani agenda internasional pertamanya di Kazan, Rusia.

Dalam kesempatan tersebut, Sugiono menjelaskan bahwa langkah ini adalah wujud dari politik luar negeri bebas aktif yang selama ini dijunjung tinggi oleh Indonesia.

“Ini bukan berarti kita condong pada satu kubu, tetapi kita berpartisipasi aktif di semua forum,” ungkapnya saat menghadiri KTT BRICS Plus di Kazan pada 23-24 Oktober 2024.

Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya kehadiran Indonesia dalam BRICS, terutama mengingat banyak negara tetangga dengan ekonomi besar telah menjadi bagian dari kelompok ini. “Negara-negara seperti India, Brasil, dan China merupakan ekonomi besar.

Negara-negara tetangga kita seperti Thailand dan Malaysia juga menunjukkan minat untuk bergabung,” ujar Prabowo.

Dia menekankan bahwa Indonesia tidak boleh terjebak dalam politik blok, tetapi harus hadir di semua forum internasional. “Kita tidak boleh ikut blok-blokan, tetapi harus ada di mana-mana,” tutupnya.

Komentar