Industri Furnitur Nasional Jadi Fokus, Kemenkop Kolaborasi dengan BMN

Pada tahun 2022, nilai ekspor stabil di angka 2,9 miliar dolar AS. Produk-produk unggulan yang diminati di pasar internasional meliputi, meja konsol (console table), kursi dan bangku (stool) dari kayu dan rotan, keranjang rotan, dekorasi dinding, furnitur luar ruang dari kayu, aksesori dekoratif, dan peralatan dapur.

Sementara dari data Kementerian Perdagangan, produk-produk ini telah berhasil menarik minat pasar di kawasan Timur Tengah dan Afrika, dengan transaksi mencapai 6,11 juta dolar AS atau sekitar Rp 99,46 miliar dalam pameran internasional INDEX di Dubai.

“Meski begitu, kita masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing produk furnitur Indonesia di pasar global,” ucapnya.

Wamenkop menambahkan dalam mengatasi hal tersebut, maka perlunya upaya bersama untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk.

Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari menuturkan, Pemerintah terus mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri dalam belanja negara. Salah satu fokusnya adalah pada sektor perumahan dan pengembangan koperasi.

Inisiatif terbaru ini katanya, berupa kolaborasi antara koperasi dengan pabrik dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan material perumahan.

“Langkah ini menjadi inisiatif awal dengan BMN. Yang diyakini mampu meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sekaligus memberdayakan koperasi yang ada di sektor tersebut,” jelasnya.

Menurut Destry, pendekatan kolaboratif dipilih sebagai langkah awal. Sebagai contoh, koperasi perumahan dapat bermitra dengan pabrik seperti BMN Living untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau furnitur.

Komentar