JurnalPatroliNews – Jakarta – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali menorehkan pencapaian yang luar biasa dengan mengambil sumpah puluhan dokter gigi baru.
Pada hari ini (25/09), sebanyak 20 dokter gigi dinyatakan kompeten dalam Ujian Kompetensi Mahasiswa
Profesi Kedokteran Gigi periode 3, dengan 6 lulusan meraih predikat Dengan Pujian dan 14 lulusan Sangat Memuaskan.
Menurut Plt. Rektor Universitas Moestopo, Dr. F.X. Sugiyanto, S.E., M.M, momen ini adalah prestasi
tersendiri karena hingga saat ini FKG UPDM (B) telah meluluskan 4.820 dokter gigi dan memberikan
kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan layanan kesehatan gigi di Indonesia.
Namun, seiring dengan perayaan ini, tantangan besar yang dihadapi sektor kesehatan gigi di Indonesia
tetap nyata, yaitu distribusi dokter gigi yang belum merata.
“Meskipun Indonesia memiliki sekitar 42.000 dokter gigi, rasio tersebut masih jauh dari standar yang
diharapkan,” kata Dr. Sugiyanto.
“Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, saat ini terdapat sekitar 1 dokter gigi untuk 6.429 orang,
sementara WHO merekomendasikan rasio ideal adalah 1 dokter gigi untuk 2.000 penduduk. Ini
menunjukkan masih adanya kesenjangan yang perlu diatasi,” tambah Dr. Sugiyanto.
Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah dengan mewajibkan dokter gigi baru
untuk menjalankan pengabdian dan pemantapan profesi di rumah sakit dan puskesmas selama enam bulan.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan gigi di daerah-daerah yang
selama ini kekurangan tenaga medis.
Pada kesempatan yang sama, Dekan FKG Universitas Moestopo, Dr. Drg Tjokro Prasetyadi, Sp.Ort
mengatakan kalau ditengah upaya pemerataan, perkembangan teknologi di bidang kedokteran gigi juga
menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
Teknologi seperti artificial intelligence (AI), virtual reality, augmented reality, serta teledentistry mulai
diterapkan dalam pelayanan kesehatan gigi.
Komentar