Kemudian dalam perkembangannya, agama melahirkan konsep-konsep ketuhanan yang dinilai sebagai sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tersebut. Sehingga, berdasarkan Ina Wunn, Luthfi melihat bahwa fungsi agama pada mulanya adalah sebagai upaya manusia menemukan jawaban atas misteri yang terjadi dalam kehidupan, sebab dengan adanya agama, manusia mengetahui segala hal dan seluruh kehidupannya telah ditetapkan.
Selanjutnya menurut Luthfi, gerak evolusi agama sampai pada munculnya kesadaran bahwa manusia sebenarnya tidak mengetahui apa-apa. Ignorance atau ketidaktahuan inilah yang menjadi awal mula kelahiran sains.
“Kesadaran saintifik dilandasi oleh sikap ignorance, yakni kesadaran bahwa manusia pada dasarnya tidak mengetahui segalanya. Pada momen ini sains telah mengambil alih fungsi agama sebagai penyingkap kebenaran. Di era saat ini, agama tidak lagi berfungsi sebagai penjawab misteri, sebagaimana yang dilakukan oleh sains.” Ujarnya.
Namun demikian, Luthfi berpendapat bahwa terdapat fungsi agama yang tidak dapat digantikan oleh sains, yakni sebagai konsolasi atau memberikan efek penenang bagi para penganutnya. Selain itu, fungsi agama dan Tuhan di era perkembangan sains adalah sebagai God of the Gap, yaknipengisi ruang-ruang kosong ketidaktahuan manusia yang tidak dapat dijawab oleh sains.
Komentar