JurnalPatroliNews – Jakarta – Indeks Risiko Iklim Desa (IRID) hadir sebagai terobosan strategis untuk membantu desa-desa di Indonesia dalam mengenali dan mengantisipasi dampak perubahan iklim, terutama yang mengancam sektor vital seperti pertanian dan ketahanan pangan.
Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, ketika menghadiri peluncuran resmi IRID yang digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat.
Menurut Verrell, pemilihan Karawang sebagai lokasi peluncuran IRID sangat tepat mengingat wilayah ini merupakan salah satu sentra produksi beras terbesar di Indonesia.
“Kehadiran saya di sini untuk memastikan bahwa suara dan kebutuhan desa dalam menghadapi tantangan iklim dapat kami dorong ke level kebijakan nasional,” ungkapnya dalam siaran pers pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Sebagai legislator dari Partai Amanat Nasional, Verrell juga menyoroti pentingnya penguatan literasi pangan dan gizi sejak usia dini. Ia menekankan perlunya kerja sama lintas sektor, agar pembangunan desa tidak hanya terpaku pada pembangunan fisik, tapi juga menyentuh aspek peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan potensi lokal.
Selain itu, Verrell turut mengenalkan program pengembangan desa wisata berbasis pangan lokal yang tengah digarap di daerah pemilihannya, yakni Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya membangun kemandirian ekonomi desa sekaligus melestarikan warisan kuliner daerah.
“Ini bagian dari strategi pembangunan desa yang berkelanjutan, dengan mengangkat kekuatan lokal sebagai identitas dan daya saing,” tutupnya.
Komentar