JurnalPatroliNews – Buleleng – Dari ketinggian, burung Jalak Bali bertengger di pohon. Warna bulunya putih bersih sangat menawan. Pelupuk matanya berwarna biru tua mengelilingi bola mata. Di ujung sayap dan ekor berwarna hitam menjadi aksen pemanis yang pas. Ditambah suara kicaunya merdu menyejukkan. Sungguh memanjakan mata dan tidak bosan ditatap berlama-lama burung cantik ini.
Sesuai dengan namanya, Jalak Bali burung yang memiliki nama Leucopsar rothschildi berasal dari Pulau Bali. Masyarakat setempat mengenalnya sebagai curik putih atau curik Bali dan telah menjadi maskot Pulau Dewata sejak 1991. Tumbuh berkembang di alam Buleleng Barat, setelah Curik Curik Bali meninggalkan kawasan Bubunan, Kecamatan Seririt. Sejarah perkembangan Jalak Bali di Buleleng, Bali Barat dihimpun ketika penulis menapakkan langkah kaki di era tahun 1970-an, menjelang diterima istimewa di media cetak terbesar di Bali.
Burung ini merupakan satwa endemik Indonesia dan langka di dunia.
Oleh karenanya, disebutkan Jalak Bali, si pengicau cantik dari Pulau Dewata. Sekali punah, tak kan tercipta kembali.
Berkat pesonanya, Burung Jalak Bali salah satu burung yang paling populer. Burung ini juga pernah menjadi gambar pada keping uang logam 200 rupiah terbitan 2008.
Pesona Jalak Bali tak hanya terletak di mata yang menawan. Maskot Pulau Dewata ini juga khas dengan jambul di kepalanya. Namun, Jalak Bali jantan memiliki jambul yang berukuran lebih panjang.Kepala jantan lebih besar, berbentuk panjang. Sedangkan kepala betina lebih kecil dan cenderung bulat.
Satwa ini hobi bermain air untuk membersihkan badannya. Mereka akan mengeringkan tubuhnya dengan cara menggigit-gigit bulunya satu persatu. Setelah itu, mereka berjemur di bawah sinar matahari sambil bertengger di ranting-ranting pohon. Bulu-bulunya akan kembali mengkilap bahkan semakin bercahaya. Pantas saja Jalak Bali selalu terlihat menawan ya!
Satwa ini hobi bermain air untuk membersihkan badannya. Mereka akan mengeringkan tubuhnya dengan cara menggigit-gigit bulunya satu persatu. Setelah itu, mereka berjemur di bawah sinar matahari sambil bertengger di ranting-ranting pohon. Bulu-bulunya akan kembali mengkilap bahkan semakin bercahaya. Pantas saja Jalak Bali selalu terlihat menawan ya!
Pada habitat aslinya, Jalak bali adalah burung yang suka bergerombol. Namun, saat Jalak Bali sudah menemukan belahan jiwanya maka burung-burung tersebut akan hidup berdua. Hampir di segala aktivitasnya diiringi bersama pasangan. Manis banget ya!
Mereka akan terbang secara berpasangan sambil mencari makan. Pasangan Jalak Bali juga akan membuat sarang di pepohonan dengan tinggi kurang dari 175 cm sebagai tempat bernaung.
Jalak Bali juga dikenal sebagai burung pengicau. Burung yang memiliki bobot sekitar 107,75 gram ini memiliki karakter riang dan suka berkicau. Suara kicauanya yang merdu membuat jatuh cinta bagi siapa saja yang mendengar dan melihat satwa endemik ini.
Menjadi spesies endemik Bali yang langka di dunia. Tak heran jika jalak Bali jadi incaran para kolektor burung dan pemburu liar karena harganya yang sangat tinggi di pasaran. Pada 1970, populasi Burung Jalak tinggal 112 ekor saja di alam. Saat pada 2005-2006 diketahui terdapat enam ekor saja yang bertahan hidup di kawasan TNBB (Taman Nasional Bari Barat).
Pemerintah memutuskan Burung Jalak Bali ini sebagai burung yang dilindungi oleh Undang Undang. Berdasarkan surat keputusan Menteri pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 agustus 1970 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan Satwa jalak Bali mreupakan satwa yang dilarang diperdagangkan, kecuali dari hasil penangkaran dari generasi ketiga (indukan bukan dari alam).
Setelah melakukan penangkaran, populasi Jalak Bali kian meningkat. Usaha tak mengkhianati hasil, melalui program penangkaran dan pelepasliaran di kawasan TNTB. Kini jumlah Jalak Bali lebih dari 300 ekor.
Dari penghitungan per September 2020 populasi jalak bali sudah berada di angka 355 ekor atau mulai mendekati populasi seabad lalu. Sejak tahun 2015, jumlah populasi Jalak Bali selalu bertambah setiap tahunnya.
(*/ TiR).-
Komentar